STUDI TENTANG KEBERLANJUTAN USAHATANI NANAS MADU DI DESA BELUK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG


Anang Hermis Amrullah, 3201414068 (2020) STUDI TENTANG KEBERLANJUTAN USAHATANI NANAS MADU DI DESA BELUK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. Under Graduates thesis, UNNES.

[thumbnail of STUDI TENTANG KEBERLANJUTAN USAHATANI NANAS MADU DI DESA BELUK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG]
Preview
PDF (STUDI TENTANG KEBERLANJUTAN USAHATANI NANAS MADU DI DESA BELUK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG) - Published Version
Download (4MB) | Preview

Abstract

Produksi buah nanas Kabupaten Pemalang pada tahun 2016 mencapai 29.149 ton dan menjadi penghasil buah nanas terbesar di Jawa Tengah. Kecamatan Belik menjadi penyumbang terbesar komoditas buah nanas dengan jumlah produksi 28.615 ton. Penelitian ini melihat dalam perspektif sistem pewarisan dan keberlanjutan karena adanya kekhawatiran terhadap kebeberlanjutan usahatani nanas dengan tujuan untuk mengetahui sistem pewarisan dan status keberlanjutan usahatani nanas di Desa Beluk sebagai salah satu daerah penghasil buah nanas terbesar di Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang. Populasi dalam penelitian ini yaitu petani nanas yang ada di Desa Beluk. Sampel petani yang menjadi responden berjumlah 96 orang. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif menggunakan skala likert kemudian diagram layang-layang (diagram kite) untuk mengetahui keterkaitan antara variabel. Penelitian ini membahas dua variabel, antara lain sistem pewarisan usahatani dan status keberlanjutan usahatani nanas madu di Desa Beluk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pewarisan usahatani pada masyarakat petani nanas di Desa Beluk dilakukan secara turun temurun. Petani nanas saat ini kurang mempersiapkan anaknya sebagai penerus usahatani nanasnya. Sehingga generasi penerus tidak memiliki minat dan kemampuan untuk mengelola usahatani nanas yang ditinggalkan orang tuanya. Kemudian status keberlanjutan usahatani di Desa Beluk termasuk dalam kriteria cukup berkelanjutan dengan nilai indeks 52,68. Nilai indeks dan status keberlanjutan masing-masing dimensi adalah sebagai berikut; dimensi ekologi 58,96 (cukup berkelanjutan), dimensi ekonomi 51,17 (cukup berkelanjutan), dimensi sosial 43,75 (kurang berkelanjutan), dimensi kelembagaan 50,26 (cukup berkelanjutan) dan dimensi teknologi 61,33 (cukup berkelanjutan). Berdasarkan hasil penelitian, sistem pewarisan usahatani nanas yang terjadi di Desa Beluk kurang mendukung keberlanjutan. Kemuduan status keberlanjutan usahatani nanas di Desa Beluk termasuk dalam kriteria cukup berkelanjutan. Saran, petani dapat mempersiapkan generasi penerus dengan menumbuhkan minat dan kemampuan mereka untuk mengelola usahatani nanas sehingga regenerasi petani nanas di Desa Beluk dapat terus berlanjut. Beberapa parameter kurang mendukung keberlanjutan perlu diperbaiki sehingga dapat mendukung keberlanjutan usahatani nanas madu di Desa Beluk.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Sistem Pewarisan, Keberlanjutan, Usahatani Nanas Madu
Subjects: L Education > Special Education > Geography Education
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Geografi, S1
Depositing User: indah tri pujiati
Date Deposited: 17 Nov 2020 07:01
Last Modified: 17 Nov 2020 07:01
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/41428

Actions (login required)

View Item View Item