SATUAN LINGUAL DALAM TRADISI TAMBAKBAYANAN DI DESA TAMBAKBOYO KABUPATEN SUKOHARJO


Ayu Saraswati, 2611415017 (2020) SATUAN LINGUAL DALAM TRADISI TAMBAKBAYANAN DI DESA TAMBAKBOYO KABUPATEN SUKOHARJO. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of SATUAN LINGUAL DALAM TRADISI TAMBAKBAYANAN DI DESA TAMBAKBOYO KABUPATEN SUKOHARJO]
Preview
PDF (SATUAN LINGUAL DALAM TRADISI TAMBAKBAYANAN DI DESA TAMBAKBOYO KABUPATEN SUKOHARJO) - Published Version
Download (4MB) | Preview

Abstract

Desa Tambakboyo merupakan salah satu daerah yang dekat dengan aliran sungai Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Sukoharjo. Masyarakat desa tersebut sebagian besar bermatapencaharian sebagai petani. Masyarakat sangat mengandalkan ladang dan sungai sebagai sumber matapencaharian utama. Masyarakatnya memiliki kecerdasan kolektif dalam menghargai lingkungan ekologisnya. Kecerdasan kolektif itu tercermin dalam adat istiadat yang terealisasi dalam tradisi Tambakbayanan. Dalam tradisi Tambakbayanan tersebut terdapat berbagai aktivitas kegiatan dan ritual yang sarat dengan istilah-istilah khusus. Istilah-istilah itulah yang mengandung makna yang sarat dengan nilai-nilai kearifan lokal dan pesan moral tinggi yang arif dan bijaksana. Masalah penelitian ini ialah: (1) bagaimana bentuk satuan lingual dalam Tradisi Tambakbayanan di Desa Tambakboyo Kabupaten Sukoharjo?; (2) bagaimana makna satuan lingual dalam Tradisi Tambakbayanan di Desa Tambakboyo Kabupaten Sukoharjo?; (3) bagaimana nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat dalam Tradisi Tambakbayanan di Desa Tambakboyo Kabupaten Sukoharjo?. Tujuan dari masalah ini ialah: (1) mendeskripsikan bentuk satuan lingual dalam Tradisi Tambakbayanan di Desa Tambakboyo Kabupaten Sukoharjo; (2) mendeskripsikan makna satuan lingual dalam Tradisi Tambakbayanan di Desa Tambakboyo Kabupaten Sukoharjo; (3) mendeskripsikan nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat dalam Tradisi Tambakbayanan di Desa Tambakboyo Kabupaten Sukoharjo. Data penelitian ini ialah berupa tuturan dari masyarakat setempat di desa Tambakboyo yang mengandung bentuk dan makna yang digunakan untuk mengungkapkan istilah dalam prosesi tradisi Tambakbayanan. Sumber data penelitian ini diperoleh dari masyarakat pelaku tradisi yang paham akan tradisi Tambakbayanan tersebut. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode etnografi dengan teknik yang digunakan ialah observasi, wawancara, dokumentasi, merekam, dan simak. Teknik analisis data dilakukan dengan cara struktural dan etnolinguistik terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam prosesi tradisi Tambakbayanan oleh masyarakat Tambakboyo. Hasil penelitian yang ditemukan dalam prosesi tradisi Tambakbayanan oleh masyarakat desa Tambakboyo diataranya: (1) terdapat bentuk satuan lingual dalam tradisi Tambakbayanan yang berwujud kata dan frasa. Satuan lingual berbentuk kata berupa monomorfemis dan polimorfemis. Kata berupa monomorfemis berkategori nomina dan verba. Satuan lingual berbentuk kata monomorfemis berupa nomina seperti panggang,trasile, gebing, kinang, wajib, pincuk, dll. Satuan lingual berbentuk kata monomorfemis berupa verba seperti rewang dan tilik. Kata polimorfemis yang melalui proses morfologis yakni afiksasi contohnya seperti muser, krowodan, gudhangan dll., reduplikasi ix contohnya seperti entho-entho, arak-arakan dan komposisi contohnya seperti gugur gunung, ancak bakal. Data berbentuk frasa terdapat frasa berdasarkan distribusi, frasa berdasarkan kategori inti, dan frasa berdasarkan satuan lingual unsur-unsur. Frasa yang ditemukan seperti sega bangtihning, gereh gandum, endhog tembean, kembang liman.; (2) terdapat makna satuan lingual dalam tradisi Tambakbayanan tersebut yang dianalisis secara makna leksikal adalah makna dasar dari istilah tersebut, makna gramatikal adalah makna bentukan dari kata dasar bisa berupa imbuhan, pengulangan, pemajemukan, sedangkan makna kultural adalah makna yang dimiliki oleh masyarakat yang berkaitan tentang kebudayaan.; (3) terdapat nilai-nilai kearifan lokal yang masih dikembangkan, di jaga, di rawat dan dilaksanakan dengan sedemikian rupa oleh masyarakat desa Tambakboyo dalam tradisi Tambakbayanan agar tetap lestari adanya. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan mengenai bentuk, makna, dan nilai-nilai kearifan lokal yang tercermin dalam satuan lingual tradisi Tambakbayanan, dapat digunakan sebagai referensi untuk mengembangkan penelitian dengan studi etnolinguistik tentang satuan lingual dengan objek dan sumber yang berbeda, serta sebagai upaya dalam melestarikan dan mengembangkan potensi yang ada daerah tersebut.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: satuan lingual, makna leksikal, makna gramatikal, makna kultural, etnolinguistik, nilai kearifan lokal.
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa (S1)
Depositing User: Retma IF UPT Perpus
Date Deposited: 09 Nov 2020 08:16
Last Modified: 09 Nov 2020 08:16
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/41165

Actions (login required)

View Item View Item