SATUAN LINGUAL DALAM SESAJI MALAM JUMAT KLIWON DI KABUPATEN PEMALANG (KAJIAN ETNOLINGUISTIK)


Diah Ayu Wulandari, 2111416012 (2020) SATUAN LINGUAL DALAM SESAJI MALAM JUMAT KLIWON DI KABUPATEN PEMALANG (KAJIAN ETNOLINGUISTIK). Under Graduates thesis, UNNES.

[thumbnail of SATUAN LINGUAL DALAM SESAJI MALAM JUMAT KLIWON DI KABUPATEN PEMALANG (KAJIAN ETNOLINGUISTIK]
Preview
PDF (SATUAN LINGUAL DALAM SESAJI MALAM JUMAT KLIWON DI KABUPATEN PEMALANG (KAJIAN ETNOLINGUISTIK) - Published Version
Download (3MB) | Preview

Abstract

Bahasa adalah alat yang paling penting untuk berkomunikasi dan sangat berperan pada manusia. Manusia yang hidup bersama perlu berkomunikasi dengan makhluk sesamanya Bahasa dan kebudayaan digunakan oleh masyarakat sebagai dua hal yang saling mempengaruhi. Melalui bahasa manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama, dan mudah membaurkan dirinya di lingkungan masyarakat. Sampai sekarang di zaman yang sudah mulai modern masih ditemukan masyarakat yang melakukan sesaji malam Jumat Kliwon dalam kehidupan sehari-hari, sesaji yang hanya dilaksankan 35 hari satu kali yaitu pada malam Jumat Kliwon. Tujuan penelitian satuan lingual dalam sesaji malam Jumat Kliwon di Kabupaten Pemalang adalah (1) mendeskripsi bentuk satuan lingual dalam sesaji malam Jumat Kliwon di Kabupaten Pemalang, (2) menganalisis makna kultural dalam sesaji malam Jumat Kliwon di Kabupaten Pemalang, (3) mengeksplanasi fungsi satuan lingual dalam sesaji malam Jumat Kliwon di Kabupaten Pemalang. Penelitian ini menggunakan teori etnolinguistik yang menjelaskan keterkaitan antara bahasa dengan budaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan metodologis dan pendekatan teoretis, Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu satuan lingual dalam sesaji malam Jumat Kliwon dan mengandung makna kultural. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data lisan yang berasal dari tuturan masyarakat Jawa yang tinggal di Kabupaten Pemalang. Metode dan teknik pengumpulan data adalah metode simak dan metode cakap. Teknik yang digunakan dalam metode simak adalah teknik sadap, Teknik SLC, Teknik SBLC, Teknik Rekam, Teknik Catat dan teknik yang digunakan dalam metode cakap adalah teknik pancing dan Teknik Cakap Semuka. Metode dan teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode agih dengan teknik Bagi Unsur Langsung (BUL) dan metode padan dengan teknik pilah unsur penertu (PUP). Metode dan teknik yang digunakan untuk menyajikan hasil analisis data adalah metode penyajian formal dan informal. Dalam penelitian satuan lingual dalam sesaji malam Jumat Kliwon di Kabupaten Pemalang terdapat dua bentuk satuan lingual yaitu satuan lingual yang berbentuk kata dan satuan lingual yang berbentuk frasa. Satuan lingual yang berbentuk kata digolongkan menjadi dua satuan lingual monomorfemis dan satuan lingual polimorfemis. Bentuk satuan lingual monomorfemis berupa kata dasar yang berjumlah 6 yang terdiri dari menyan [mǝɲan], dupa [dupɔ], rokok [rɔkɔk], tampir [tampIr], gedhang [gǝdhaƞ], dan lilin [lilIn]. Bentuk polimorfemis yang berjumlah 1 berupa kata imbuhan yaitu kinangan [kinaŋan], sedangkan yang berupa frasa berjumlah 10 yaitu teh legi [teh lɘgi], teh pait [teh paIt], kopi legi [kopi lɘgi], kopi pait [kopi paIt], kembang setaman [k|mbaG s|taman], banyu putih [bhaɲu putIh], sego gurih [səgͻ gurɪh], bubur abang putih [bubUr abhaƞputIh], degan ijo [dɘgan ijo], jajanan pasar [jajanan pasar]. Makna kultural dalam sesaji malam Jumat Kliwon dipercaya akan mendapatkan kemudahan segala tujuan hidup yang berupa tolak balak, meminta keselamatan, keberkahan hidup, dan sebagai bentuk pelestarian budaya leluhur turun temurun. Fungsi satuan lingual dalam sesaji malam Jumat Kliwon di Kabupaten Pemalang diklasifikasikan menjadi empat kategori; sebagai alat komunikasi, melestarikan kebudayaan, sebagai harapan dan tuntunan hidup, sebagai penghubung dunia gaib dan dunia nyata. Peneliti dapat merumuskan saran yang berkaitan untuk perkembangan penelitian-penelitian berikutnya penelitian mengenai sesaji malam Jumat Kliwon di Kabupaten Pemalang dapat dikembangkan lagi dengan menggunakan bidang kajian lain, hal ini disebabkan banyaknya bentuk, makna kultural dan fungsi yang digunakan masyarakat Kabupaten Pemalang. Bagi masyarakat Kabupaten Pemalang yang mempercayai sesaji malam Jumat Kliwon, diharapkan bisa mempelajari sejarah dari sesaji malam Jumat Kliwon untuk menambah wawasan dalam hal kepercayaan.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Satuan Lingual, Sesaji, Malam Jumat Kliwon, Makna Sesaji, Etnolinguistik
Subjects: P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Sastra
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Sastra Indonesia (S1)
Depositing User: budi Budi santoso perpustakaan
Date Deposited: 06 Nov 2020 01:04
Last Modified: 06 Nov 2020 01:04
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/41130

Actions (login required)

View Item View Item