PENGARUH JENIS OLI BEKAS (JARAK TEMPUH PERJALANAN) SEBAGAI BAHAN BAKAR KOMPOR PENGECORAN LOGAM TERHADAP WAKTU KONSUMSI DAN SUHU MAKSIMAL PADA PEMBAKARAN


Alif Rivan Hidayat, 5201415020 (2020) PENGARUH JENIS OLI BEKAS (JARAK TEMPUH PERJALANAN) SEBAGAI BAHAN BAKAR KOMPOR PENGECORAN LOGAM TERHADAP WAKTU KONSUMSI DAN SUHU MAKSIMAL PADA PEMBAKARAN. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 5201415020.pdf]
Preview
PDF
Download (3MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jenis oli bekas terhadap waktu konsumsi bahan bakar dan suhu maksimal pada pembakaran oli bekas. Ditinjau dari segi kecepatan konsumsi bahan bakar, pembakaran oli bekas konsumsinya cenderung lambat karena oli bekas harus mencapai titik tertentu agar dapat terbakar. Ditinjau dari suhu maksimal yang dihasilkan mampu bersaing dengan kompor – kompor dengan bahan lainya dan juga untuk ukuran kompor pengecoran logam sudah memadahi. Metode penelitian yang dipakai pada penelitian kali ini adalah metode eksperimen, yang bertujuan mengetahui sebab dan akibat berdasarkan perlakuan yang diberikan oleh peneliti. Pembakaran oli bekas menggunakan Rancang bangun kompor (burner) yang dirancang memiliki bentuk yang besar dibandingkan burner pada umumnya, kompor (burner) berbahan bakar oli bekas tersebut terbuat dari besi ST-44 yang memiliki dimensi sebagai berikut badan kompor memiliki diameter 11,5 cm. Sedangkan tinggi kompor gas 29 cm Variasi jenis oli bekas berdasarkan jarak yaitu 1800, 1900, 2000, 2100 dan 2200 Km. Pengujian waktu konsumsi bahan bakar dilakukan menggunakan stopwatch pada variasi yang telah ditentukan, yang dimulai ketika api menyala sampai habis bahan bakarnya. Pengujian suhu maksimal dilakukan pada variasi jenis oli bekas 1800, 1900, 2000, 2100 dan 2200 Km. Uji temperatur diambil data dengan menggunakan termokopel tipe K. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan statistic deskriptif. Pada penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa semakin jauh jarak tempuh maka semakin cepat/ rendah waktu konsumsi bahan bakar yang diperlukan. Jarak 2200 km merupakan waktu tercepat untuk menghabiskan 0,8 liter oli bekas dengan waktu 745 detik. Sementara waktu terlama yaitu 1031 detik pada jarak 1800 km. semakin jauh jarak tempuh maka suhu maksimal yang dihasilkan semakin rendah. Pada jarak 1800 km menghasilkan suhu maksimal mencapai 963,3 OC, sementara jarak 2200 km hanya mampu menhasilkan suhu maksimal sebesar 797,5 OC.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: oli bekas, jenis oli bekas, waktu konsumsi, suhu maksimal.
Subjects: T Technology > TL Motor vehicles. Aeronautics. Astronautics
T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Fakultas: Fakultas Teknik > Teknik Mesin S1
Depositing User: dina nurcahyani perpus
Date Deposited: 05 Nov 2020 02:42
Last Modified: 05 Nov 2020 02:42
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/41034

Actions (login required)

View Item View Item