TAFSIR MASYARAKAT KUDUS TERHADAP BUDAYA KRETEK


Erik Aditia Ismaya, 0301614002 (2020) TAFSIR MASYARAKAT KUDUS TERHADAP BUDAYA KRETEK. Doctoral thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of TAFSIR MASYARAKAT KUDUS TERHADAP BUDAYA KRETEK]
Preview
PDF (TAFSIR MASYARAKAT KUDUS TERHADAP BUDAYA KRETEK) - Submitted Version
Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unnes.ac.id/

Abstract

Ismaya, Erik Aditia. 2019. Tafsir Masyarakat Kudus Terhadap Budaya Kretek. Disertasi Program Studi Doktor Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Pascasarjana Universitas Negeri Semarang. Promotor Prof. Dr. Wasino, M.Hum., Kopromotor Prof. Dr. Tri Marhaeni P. Astuti, M.Hum., Anggota Promotor Prof. Dr. Etty Soesilowati, M.Si. Kata kunci: budaya kretek, peran aktor, implementasi kebijakan. Tujuan penelitian ini yakni 1) menganalisis konstruksi budaya kretek yang dimengerti dan dipahami masyarakat Kudus serta makna budaya kretek bagi masyarakat Kudus, 2) menganalisis peran aktor dalam perumusan kebijakan terhadap industri rokok kretek di Kudus, 3) menganalisis implementasi kebijakan terhadap industri rokok kretek di Kudus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi lapangan dan tipe penelitian fenomenologi. Sumber data penelitian yaitu An K, IF, Sp, IM, Ag St, HR, K, HY, Ng, MYA, Ag Sj, GS, AK, ADN, Mc A, WGM, ISR, MYP, Rst, Spm, Sry, BA, Kh, Sy R, Smj, FD, SDA sebagai informan utama yang ditentukan secara purposive. Staf Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Kudus, Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Kudus, Kreator Tari Kretek, dan Pemerhati Kretek sebagai informan pendukung. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber, triangulasi waktu, dan triangulasi teori. Analisis data menggunakan teknik analisis dan interpretasi model Creswell. Hasil penelitian menemukan 1) budaya kretek dikonstruksikan masyarakat Kudus sebagai “rokok kretek” dan “aktivitas menikmati rokok kretek”. Budaya kretek dimaknai secara beragam oleh masyarakat Kudus sebagai “hidupnya”, “bagian hidupnya”, “selingkuhan”, “gadis yang cantik”, “sumber inspirasi”, “penghilang stress”, dan “tanda seseorang sedang sehat atau sakit”; 2) Pemerintah Pusat, Pemerintah Kabupaten Kudus, dan khususnya Lembaga Non Pemerintah merupakan aktor yang terlibat dalam perumusan kebijakan terhadap industri rokok kretek. Aktor non pemerintah mempunyai kekuatan mempengaruhi dan menekan dalam memutuskan serta mengesahkan sebuah kebijakan. Ada 16 kebijakan tingkat nasional serta dua kebijakan tingkat daerah yang berlaku bagi industri rokok kretek di Kudus. 3) implementasi kebijakan membawa dampak serius bagi industri rokok kretek di Kudus. Pemerintah Kabupaten Kudus tidak pernah mengeluarkan kebijakan yang menekan keberadaan industri rokok namun hanya membatasi area tertentu sebagai kawasan tanpa rokok dan kawasan terbatas merokok. Saran yang diberikan yakni 1) perlu diadakan sosialisasi bahwa budaya kretek tidak semata-mata “rokok kretek” dan “aktivitas menikmati rokok kretek” karena didalam budaya kretek terkandung etika, nilai, dan norma luhur sehingga masyarakat Kudus memiliki kebanggaan dan kecintaan kepada budaya kretek, 2) Pemerintah Kabupaten Kudus harus membela, melindungi, dan memperjuangkan budaya kretek dari masifnya gerakan kampanye anti tembakau sehingga budaya kretek tidak punah.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: budaya kretek, peran aktor, implementasi kebijakan.
Subjects: H Social Sciences > HC Economic History and Conditions > Socio-economic
L Education > L Education (General)
Fakultas: Pasca Sarjana > Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, S3
Depositing User: S.S Eko Handoyo
Date Deposited: 04 Nov 2020 04:15
Last Modified: 04 Nov 2020 04:15
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/40942

Actions (login required)

View Item View Item