ALFANY RAHMAN YULIANTO, 0103516104 (2019) KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR PADA MODEL CORE DENGAN SCAFFOLDING DITINJAU DARI SELF EFFICACY. Masters thesis, Universitas Negeri Semarang.

Preview

PDF (KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR PADA MODEL CORE DENGAN SCAFFOLDING DITINJAU DARI SELF EFFICACY) Download (1MB) | Preview

Abstract

Yulianto, A, R. 2019. “Kemampuan Koneksi Matematika Peserta Didik Sekolah Dasar Pada Model CORE dengan Scaffolding Ditinjau dari Self Efficacy”. Tesis. Program Studi Pendidikan Dasar Konsentrasi Matematika. Pascasarjana Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Dr. Rochmad, M.Si., Pembimbing II. Dr. Nur Karomah Dwidayati, M.Si. Kata kunci: Koneksi Matematika, Model CORE, Scaffolding, dan Self efficacy. Kemampuan koneksi matematika merupakan salah satu kemampuan yang dibutuhkan dalam memecahkan prosedur permasalahan matematika, antar topik matematika, matematika dalam disiplin ilmu lain, dan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Kenyataanya masih banyak peserta yang memiliki kemampuan koneksi matematika yang rendah. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan pembelajaran model CORE dengan Scaffolding ditinjau dari self efficacy. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menguji keefektifan model pembelajaran CORE dengan Scaffolding, (2) menguji pengaruh self efficacy terhadap kemampuan koneksi matematika, (3) menganalisis kemampuan koneksi matematika peserta pada CORE dengan Scaffolding tinjau dari Self Efficacy. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V SDN 2 Bobotsari, Kabupaten Purbalingga Tahun 2017/2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mixed method desain sequential explanatory. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VB sebagai kelas eksperimen dengan model pembelajaran CORE dengan Scaffolding dan peserta didik kelas VA sebagai kelas kontrol dengan model pembelajaran model CORE. Teknik pengambilan data menggunakan observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan uji rata-rata, uji ketuntasan klasikal, uji beda proporsi, uji perbedaan rata-rata, uji peningkatan rata-rata, dan uji regresi Hasil penelitian menunjukan (1) Pembelajaran CORE dengan Scaffolding efektif yang ditandai dengan kemampuan koneksi matematika peserta didik mencapai batas minimal yaitu 69 dengan ketuntasan klasikal lebih dari 75%, proporsi ketuntasan kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol, rata-rata kemampuan koneksi matematika peserta didik kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol, peningkatan kemampuan koneksi matematika pada kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. (3) terdapat pengaruh self efficacy teerhadap kemampuan koneksi matematika (2) peserta didik dengan self efficacy tinggi memiliki kemampuan koneksi matematika sangat baik. peserta didik dapat menyelesaikan soal dengan informasi yang tepat, sistematis dan tepat dalam memberikan alasan jawaban. Peserta didik dengan self efficacy sedang memiliki kemampuan koneksi matematika baik, peserta didik dapat menyajikan proses penyelesaian masalah dengan baik, tetapi masih kurang teliti dalam penyelesaian soal. Peserta didik dengan self efficacy rendah memiliki kemampuan koneksi matematika yang kurang, peserta didik in kurang menguasai materi, ragu-ragu dalam pengerjaan soal, sering terlihat kekeliruan dalam menghitung dan menyimpulkan jawaban.

Actions (login required)

View Item