KEEFEKTIFAN CTL DAN PBL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN GUGUS WIJAYA KUSUMA KECAMATAN WELAHAN KABUPATEN JEPARA


Ahmad Fahmi Saifuddin, 1401416411 (2020) KEEFEKTIFAN CTL DAN PBL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN GUGUS WIJAYA KUSUMA KECAMATAN WELAHAN KABUPATEN JEPARA. Under Graduates thesis, UNNES.

[thumbnail of KEEFEKTIFAN CTL DAN PBL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN GUGUS WIJAYA KUSUMA KECAMATAN WELAHAN KABUPATEN JEPARA]
Preview
PDF (KEEFEKTIFAN CTL DAN PBL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN GUGUS WIJAYA KUSUMA KECAMATAN WELAHAN KABUPATEN JEPARA) - Published Version
Download (11MB) | Preview

Abstract

Berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi ditemukan masalah mengenai rendahnya nilai UAS matematika semester I kelas IV di SDN Gugus Wijaya Kusuma yaitu 60% dari 169 siswa tidak tuntas KKM. Hal ini disebabkan karena penerapan model pembelajaran yang kurang mengaitkan matematika dengan kehidupan sehari-hari sehingga siswa kurang memahami ketika diberikan soal tentang pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model CTL dibandingkan dengan model PBL dan Direct Instruction sebagai kelas kontrol terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas IV SD Gugus Wijaya Kusuma Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah Quasi Eksperimen dengan Nonequeivalent Control Group Design. Subjek penelitian terdiri dari 169 siswa dengan sampel yang terdiri dari 104 siswa, 37 siswa kelas IV SDN Bugo 01 (Kelas Eksperimen I), 34 siswa kelas IV SDN Welahan 02 (Kelas Eksperimen II) dan 33 siswa kelas IV SDN Welahan 03 (Kelas Kontrol). Variabel terikat pada penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas IV. Variabel bebasnya adalah model CTL, model PBL dan model Direct Instruction. Teknik pengumpulan data kemampuan pemecahan masalah menggunakan tes uraian. Hasil penelitian dianalisis menggunakan data nilai tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) model CTL (eksperimen I) lebih efektif dari kelas kontrol. Rata-rata nilai posttest kelas eksperimen I sebesar 84,27 dan rata-rata kelas kontrol 72,39. Hasil uji t menunjukkan thitung (9,72) > ttabel (1,99); (2) model PBL (eksperimen II) lebih efektif dari kelas kontrol. Rata-rata nilai posttest kelas eksperimen II sebesar 78,41 dan rata-rata kelas kontrol 72,39. Hasil uji t menunjukkan thitung (5,43) > ttabel (1,99); (3) CTL (eksperimen I) lebih efektif dari model PBL. Rata-rata nilai posttest kelas eksperimen I sebesar 84,27 dan rata-rata kelas eksperimen II sebesar 78.41. Hasil uji t menunjukkan thitung (5,25) > ttabel (1,99). Kemudian dari hasil uji N-gain diperoleh rata-rata N-gain pada kelas eksperimen I sebesar 0,75 kategori tinggi; pada kelas eksperimen 2 sebesar 0,64 kategori sedang dan pada kelas kontrol rata-rata N-gain sebesar 0,57 kategori sedang. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model CTL lebih efektif diterapkan daripada model PBL maupun model Direct Instruction terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika. Saran dari penelitian ini yaitu guru dapat menggunakan model pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran matematika dengan menerapkan model CTL dan PBL.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika, PBL, CTL
Subjects: Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S1)
Fakultas: Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S1)
Depositing User: indah tri pujiati
Date Deposited: 03 Nov 2020 02:03
Last Modified: 03 Nov 2020 02:03
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/40820

Actions (login required)

View Item View Item