ANALISIS PEMATUHAN DAN PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA PADA KEGIATAN PRAKTIK DEBAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PECANGAAN
Syahrin Thohir Fatkhun Ni’am, 2101416023 (2020) ANALISIS PEMATUHAN DAN PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA PADA KEGIATAN PRAKTIK DEBAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PECANGAAN. Under Graduates thesis, Unnes.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (3MB) | Preview |
Abstract
Kesantunan berbahasa merupakan salah satu aspek kebahasaan yang dapat meningkatkan kecerdasan emosional kepada para penuturnya. Dalam berkomunikasi penutur dan mitra tutur tidak hanya dituntut untuk menyampaikan suatu informasi yang faktual, tetapi harus berkomitmen untuk menjaga keharmonisan hubungan sehingga komunikasi yang dilakukan dapat bermanfaat. Selain itu, kesantunan berbahasa merupakan bagian dari kesopanan dalam penggunaan bahasa ketika berkomunikasi melalui lisan maupun tulisan. Ketika berkomunikasi, penutur dituntut untuk menggunakan bahasa yang santun baik dalam situasi formal maupun nonformal. Salah satu komunikasi yang masih terjadi pengujaran ketidaksantunan dalam bahasa adalah debat. Kegiatan debat berkaitan erat dengan konteks yang digunakan penutur dalam membentuk ujaran. Untuk membahas sesuatu yang sifatnya pro dan kontra seseorang tidak dapat melakukannya tanpa strategi apapun atau tidak mendasarkan pada konteks apapun, baik bahasa maupun sikap yang digunakan harus dikembangkan berdasarkan konteks yang akan penutur hadapi. Konteks itulah yang mendasari penutur mengeluarkan ujaran yang santun maupun tidak santun. Maka dari itu, untuk mengurangi adanya permasalahan tersebut perlunya kajian kesantunan berbahasa pada kegiatan praktik debat yang dilakukan oleh siswa. Hal ini digunakan sebagai pemantauan kebahasaan siswa pada teks debat yang memiliki tingkat praktik di masyarakat lebih besar. Permasalahan penelitian meliputi (1) Bagaimana bentuk pematuhan prinsip kesantunan berbahasa dalam praktik debat siswa kelas X SMA Negeri 1 Pecangaan, (2) Bagaimana bentuk pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa dalam praktik debat siswa kelas X SMA Negeri 1 Pecangaan, (3) Bagaimana tingkat kesantunan berbahasa siswa kelas X SMA Negeri 1 Pecangaan dalam praktik debat. Tujuan penelitian ini yakni mendeskripsikan bentuk pematuhan prinsip kesantunan berbahasa dalam praktik debat siswa kelas X SMA Negeri 1 Pecangaan, mendeskripsikan bentuk pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa dalam praktik debat siswa kelas X SMA Negeri 1 Pecangaan, dan mendeskripsikan tingkat kesantunan berbahasa siswa kelas X SMA Negeri 1 Pecangaan dalam praktik debat. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan metode heuristik untuk menganalisis data. Alat yang digunakan dalam menganalisis data tersebut berupa pedoman yang berisi indikator atau parameter yang berguna untuk membantu dalam menentukan pematuhan dan pelanggaran bidal-bidal prinsip kesantunan berbahasa, serta menentukan tingkat kesantunan berbahasa berdasarkan alat ukur yang telah ditentukan. Data tersebut dianalisis melalui empat tahap, yaitu vi (1) tahap pra lapangan, (2) tahap pelaksanaan lapangan, (3) tahap analisis data, dan (4) tahap pelaporan. Dalam penelitian ini, peneliti merupakan instrumen kunci yang juga sebagai pelaksana dalam mengumpulkan data, menganalisis, dan membuat kesimpulan. Setelah pelaksanaan penelitian, diperoleh hasil sebagai berikut (1) Pematuhan bidal kesantunan berbahasa pada kegiatan praktik debat siswa yaitu terdapat 113 tuturan yang dicakup dalam 10 bidal, yaitu 3 bidal kedermawanan, 63 bidal kebijaksanaan, 15 bidal penghargaan, 2 bidal kesederhanaan, 5 bidal permohonan maaf, 1 bidal pemberian maaf, 7 bidal pemufakatan, 14 bidal berpendapat, 2 bidal kesimpatian, dan 1 bidal perasaan. Hasilnya pematuhan bidal yang paling sering muncul adalah bidal kebijaksanaan. (2) Pelanggaran bidal kesantunan berbahasa pada kegiatan praktik debat siswa yaitu terdapat 45 tuturan yang dicakup dalam 8 bidal, yaitu 3 bidal kedermawanan, 1 bidal kebijaksanaan, 3 bidal penghargaan, 2 bidal kesederhanaan, 5 bidal pemufakatan, 28 bidal berpendapat, 2 bidal kesimpatian, dan 1 bidal perasaan. Hasilnya bidal yang paling sering dilanggar adalah bidal berpendapat. (3) Tingkat kesantunan berbahasa pada kegiatan praktik debat siswa kelas X SMA Negeri 1 Pecangaan termasuk dalam kategori santun dengan jumlah perolehan 45,6%. Perolehan tersebut tergolong lebih tinggi dibandingkan dengan kategori sangat santun sebanyak 26%, tidak santun sebanyak 27,8%, dan sangat tidak santun sebanyak 0,6%. Berdasarkan perolehan tersebut menunjukan bahwa tuturan siswa pada kegiatan praktik debat tergolong santun. Saran peneliti dari hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumbangan bagi guru untuk dapat menyiapkan materi pembelajaran debat dengan menerapkan prinsip-prinsip kesantunan berbahasa sehingga dapat menjadi bahan penanaman penilaian sikap selain menilai sikap berdasarkan perilaku siswa. Selain itu, dengan adanya penelitian ini, siswa dapat menerapkan prinsip-prinsip kesantunan berbahasa pada pembelajaran praktik debat.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pematuhan, pelanggaran, prinsip kesantunan berbahasa, praktik debat |
Subjects: | P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Pendidikan Bahasa dan Sastra L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S1) |
Depositing User: | mahargjo hapsoro adi |
Date Deposited: | 27 Oct 2020 02:12 |
Last Modified: | 27 Oct 2020 02:12 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/40635 |
Actions (login required)
View Item |