KEEFEKTIFAN KONSELING COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY (CBT) UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN SOSIAL SISWA TUNANETRA DI SLB NEGERI JEPON
Eka Wahyuningsih, 0105516070 (2019) KEEFEKTIFAN KONSELING COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY (CBT) UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN SOSIAL SISWA TUNANETRA DI SLB NEGERI JEPON. Masters thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (KEEFEKTIFAN KONSELING COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY (CBT) UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN SOSIAL SISWA TUNANETRA DI SLB NEGERI JEPON)
Download (498kB) | Preview |
Abstract
Wahyuningsih, Eka. (2019). Keefektifan Konseling Cognitive Behavior Therapy (CBT) untuk Menurunkan Kecemasan Sosial Pada Siswa Tunanetra di SLB Negeri Jepon. Tesis. Program Studi Bimbingan dan Konseling. Program Pascasarjana. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Sunawan, Ph.D., Pembimbing II Dr.Awalya, M.Pd.Kons. Kata kunci: Konseling Cognitive Behavior Therapy (CBT), Kecemasan Sosial, Siswa Tunanetra Siswa tunanetra dapat berpengaruh pada peran anak di rumah, sekolah, ataupun teman sebaya. Individu yang mengalami kecemasan sosial sangat tidak menyukai situasi sosial, seperti berkenalan dengan orang lain, pertemuan dengan melibatkan banyak orang asing, dan situasi yang mengharuskan untuk berbicara dihadapanbanyak orang, sehingga menyebabkan kesulitan sosial serta mengarhkan individu focus pada diri mereka sendiri dan ini bukti ketidakmampuan secar sosial. Peneliti menggunakan konseling Cognitive Behavior Therapy (CBT) untuk menurunkan kecemasan sosial pada siswa tunanetra. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa kondisi baseline pertama, intervensi dan baseline ke dua, menguji keefektifan konseling Cognitive Behavior Therapy (CBT) untuk menurunkan kecemasan sosial pada siswa tunanetra. Penelitian ini menggunakan metode Single Subject Design (SSD) dengan pendekatan multiple baseline across Individual. Peneliti menggunakan instrumen GAS (Goal Attainment Scaling) dalam mengindentifikasi masalah dan membangun tujuan prioritas untuk menurunkan kecemasan sosial yang terdiri dari lima skala/tujuan GAS yaitu: skala 1; menginsiasi komunikasi, skala 2; mengelola emosi, skala 3; efikasi diri, skala 4; bicara di depan kelas dan skala 5; partisipasi di kelas. Kondisi baseline (A1), intervensi, dan baseline (A2) dihitung perubahannya dengan skor pada GAS (Goal Attainment Scaling) masing-masing subjek. Hasil penelitian diawali dengan proses pengambilan data dengan melakan GAS (Goal Attainment Scaling) pada subjek penelitian selama fase baseline dan fase intervensi berlangsung. Perubahan perilaku pada skala GAS (Goal Attainment Scaling) dilihat pada masing-masing subjek melalui kondisi baseline (A1), intervensi (B), dan baseline (A2) yang ditunjukkan dalam bentuk grafik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah konseling Cognitive Behavior Therapy (CBT) efektif untuk menurunkan kecemasan sosial pada siswa tunanetra.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci: Konseling Cognitive Behavior Therapy (CBT), Kecemasan Sosial, Siswa Tunanetra |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology > Counseling L Education > L Education (General) |
Fakultas: | Pasca Sarjana > Bimbingan dan Konseling, S2 |
Depositing User: | S.S Eko Handoyo |
Date Deposited: | 26 Oct 2020 07:40 |
Last Modified: | 26 Oct 2020 07:40 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/40619 |
Actions (login required)
View Item |