MAKNA SIMBOLIS DAN PELESTARIAN CALUNG BANYUMASAN DI KABUPATEN BANYUMAS


SUHARTO, 2005612002 (2018) MAKNA SIMBOLIS DAN PELESTARIAN CALUNG BANYUMASAN DI KABUPATEN BANYUMAS. Doctoral thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of MAKNA SIMBOLIS DAN PELESTARIAN CALUNG BANYUMASAN DI KABUPATEN BANYUMAS]
Preview
PDF (MAKNA SIMBOLIS DAN PELESTARIAN CALUNG BANYUMASAN DI KABUPATEN BANYUMAS) - Submitted Version
Download (1MB) | Preview
Official URL: https://lib.unnes.ac.id/

Abstract

Suharto. 2018. “Makna Simbolis dan Pelestarian Calung Banyumasan di Kabupaten Banyumas”. Disertasi. Program Studi Pendidikan Seni. Pascasarjana. Universitas Negeri Semarang. Promotor Prof. Dr. Totok Sumaryanto, M.Pd, Kopromotor Prof. Dr. Victorius Ganap, Anggota Promotor Prof. Dr. Santosa, M.Mus. Kata kunci: calung Banyumasan, pelestarian, makna simbolis. Banyak nilai-nilai lokal dalam calung Banyumasan yang perlu dilestarikan. Pertunjukan calung Banyumasan umumnya diselenggarakandan disukai oleh masyarakat yang tinggal di desa-desa atau orang-orang tertentu di perkotaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Bagaimana karakteristik masyarakat Banyumas yang terekspresi secara simbolik melalui pertunjukan calung Banyumasan, dan (2) Bagaimana peran pemerintah dan masyarakat dalam proses pelestarian calung Banyumasan pada saat ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan studi kinerja dan pendekatan hermeneutik untuk mengetahui makna simbolik dalam pertunjukan calung dan menggunakan studi teori solidaritas dari Emile Durkhein dan teori wisata. Studi literatur, studi dokumen, observasi dan wawancara juga digunaan sebagai teknik pengumpulan data. Analisis data yang digunakan antara lain analisis konten (content analysis), dan analisis interaktif dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa lirik lagu menunjukkan citra karakteristik masyarakat Banyumas seperti kesetaraan dan kejujuran (cablaka) sama seperti bahasa yang menggunakan tingkat ngoko. Presentasi pertunjukan terdiri dari pembukaan, lenggeran, bandhudan, dan baladewan dalam proses mengilustrasikan karakter masyarakat Banyumas yang menyukai lelucon dan keramaian. Agar pertunjukan dianggap sukses, pemain membangun komunikasi dengan penonton selama pertunjukan untuk suasana yang meriah. Unsur-unsur yang terlibat dalam pelestarian calung Banyumasan adalah pemilik kelompok yang sangat berkomitmen, studio rekaman lokal, vendor VCD, dan komunitas pendukung. Setiap elemen masyarakat yang menjadi milik hidup heterogen ini saling bergantung satu sama lain dalam menjalankan fungsinya dalam proses preservasi calung sesuai dengan posisi masing-masing. Karena mereka saling bergantung dan saling membutuhkan, mereka bekerja sama untuk mencapai tujuan baik pribadi maupun secara umum yaitu pelestarian calung banyumas. Berdasarkan hasil penelitian saran yang disampaikan adalah: Pertama, perlu ada tindakan pemerintah untuk memperdulikan kesejahteraan para pelaku pertunjukan calung Banyumasan, terutama pemilik grup calung. Kedua,perlu ada memanfaatkan musik calung sebagai potensi wisata budaya dengan mempromosikan calung sekaligus sebagai obyek wisata budaya bersamaan dengan potensi wisata alam dan budaya lainnya. Seniman dan grupnya bisa dijadikan industri wisata oleh Pemda maupun masyarakat karena potensi seni tradisi di Banyumas sangat berlimpah dan menarik bagi masyarakat lain. Dan Pemerintah sebagai fasilitatornya terutama terkait pendanaan.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: calung Banyumasan, pelestarian, makna simbolis.
Subjects: L Education > Special Education > Art education
M Music and Books on Music > M Music
Fakultas: Pasca Sarjana > Pendidikan Seni, S3
Depositing User: S.S Eko Handoyo
Date Deposited: 24 Oct 2020 03:05
Last Modified: 24 Oct 2020 03:05
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/40512

Actions (login required)

View Item View Item