Lalu Moh Yudha Isnaini, 0601616001 (2019) PENGARUH CIRCUIT TRAINING, OKSIGEN HIPERBARIK DAN KAPASITAS VITAL PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK MAKSIMAL DAN DAYA TAHAN ANAEROBIK PADA PEMAIN BOLA BASKET. Doctoral thesis, Universitas Negeri Semarang.

Preview

PDF (PENGARUH CIRCUIT TRAINING, OKSIGEN HIPERBARIK DAN KAPASITAS VITAL PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK MAKSIMAL DAN DAYA TAHAN ANAEROBIK PADA PEMAIN BOLA BASKET) Download (11MB) | Preview

Abstract

Lalu Moh Yudha Isnaini. 2019. “Pengaruh Circuit Training, Oksigen Hiperbarik dan Kapasitas Vital Paru Terhadap Kapasitas Aerobik Maksimal (Vo2Max) dan Daya Tahan Anaerobik”. Disertasi. Program Studi Pendidikan Olahraga. Program Pascasarjana. Universitas Negeri Semarang. Promotor Prof. Dr. Soegiyanto KS., M.S., Kopromotor Prof. Dr. Sugiharto, M.S., Anggota Promotor Dr. Sulaiman, M.Pd. Kata kunci : circuit training, oksigen hiperbarik, kapasitas vital paru, kapasitas aerobik maksimal dan daya tahan anaerobik. Latihan circuit training, oksigen hiperbarik dapat meningkatan kondisi fisik. Penelitian ini bertujan untuk menganalisis perbedaan pengaruh antara circuit training dengan periode istirahat 30 detik dan periode istitahat 60 detik terhadap peningkatan kapasitas aerobik maksimal (VO2Max) dan daya tahan anaerobik, menganalisis perbedaan pengaruh oksigen hiperbarik dengan tekanan 1.5 ATA dan 2.4 ATA terhadap peningkatan kapasitas aerobik maksimal (VO2Max) dan daya tahan anaerobik, menganalisis perbedaan pengaruh kapasitas vital tinggi dan kapasitas vital paru rendah terhadap peningkatan kapasitas aerobik maksimal (VO2Max) dan daya tahan anaerobik, menganalisis interaksi antara metode circuit training, oksigen hiperbarik dan kapasitas vital paru terhadap peningkatan kapasitas aerobik maksimal (VO2Max) dan daya tahan anaerobik. Desain penelitian menggunakan metode eksperimen semu dengan rancangan desain faktorial 2x2x2. Sampel penelitian sebanyak 40 Pemain. Instrumen tes yang digunakan adalah tes Multistage fitness tes untuk mengukur kapasitas Aerobik Maksimal (Vo2Max) dan tes Running-based Anaerobic Sprint Test (RAST) untuk mengukur daya tahan anaerobik. Teknik analisis data menggunakan General Linear Model Multivariate (Manova) dan Tuckey HSD pada taraf signifikansi (α) 0,05. Hasil penelitian menunjukkan : Terapat perbedaan pengaruh antara metode circuit training periode istirahat 30 detik dan circuit training periode istirahat 60 detik, tidak ada perbedaan pengaruh antara oksigen hiperbarik dengan tekanan 1.5 ATA dan tekanan 2.4 ATA, ada perbedaan pengaruh antara kapasitas vital paru tinggi dan kapasitas vital paru rendah, ada interaksi antara metode circuit training dan oksigen hiperbarik terhadap peningkatan kapasitas aerobik (VO2max) dan tidak ada interaksi metode circuit training dan oksigen hiperbarik terhadap daya tahan anaerobik, Tidak ada interaksi antara metode circuit training dan kapasitas vital paru terhadap peningkatan kapasitas aerobik maksimal (VO2Max) dan daya tahan anaerobik, tidak ada interaksi oksigen hiperbarik dan kapasitas vital paru terhadap peningkatan kapasitas aerobik maksimal (VO2Max) dan daya tahan anaerobik dan tidak ada interaksi antara metode circuit training, oksigen hiperbarik dan kapasitas vital paru terhadap peningkatan kapasitas aerobik (VO2max) dan daya tahan anaerobik. Simpulan dan saran kepada pembina dan pelatih dapat memilih circuit training dengan periode istirahat 30 detik dan dapat menggunakan oksigen hiperbarik dengan tekanan 1.5 ATA dan memperhatikan kapasitas vital paru dalam memilih pemain bolabasket.

Actions (login required)

View Item