UPAYA MENINGKATKAN DAYA AWET KAYU WARU (Hibiscus tiliaceus) DARI SERANGAN RAYAP TANAH (Coptotermes curvignathus) DENGAN PERENDAMAN LARUTAN BORAKS (Na2B4O7.10H2O)


Hendro Sutrisno , 4350405512 (2011) UPAYA MENINGKATKAN DAYA AWET KAYU WARU (Hibiscus tiliaceus) DARI SERANGAN RAYAP TANAH (Coptotermes curvignathus) DENGAN PERENDAMAN LARUTAN BORAKS (Na2B4O7.10H2O). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of UPAYA MENINGKATKAN DAYA AWET KAYU WARU (Hibiscus tiliaceus) DARI SERANGAN RAYAP TANAH (Coptotermes curvignathus) DENGAN PERENDAMAN LARUTAN BORAKS (Na2B4O7.10H2O)]
Preview
PDF (UPAYA MENINGKATKAN DAYA AWET KAYU WARU (Hibiscus tiliaceus) DARI SERANGAN RAYAP TANAH (Coptotermes curvignathus) DENGAN PERENDAMAN LARUTAN BORAKS (Na2B4O7.10H2O)) - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Waru (Hibiscus tiliaceus) merupakan jenis tanaman yang dapat tumbuh subur di daerah tropis, ukuran kayu dari tanaman waru juga tidak terlalu besar dan teksturnya tidak terlalu keras sehingga sering dimanfaatkan untuk bahan bangunan rumah dan sekolah seperti jendela, meja, kursi dan atap. Kayu waru merupakan salah satu jenis kayu yang sangat tidak awet karena mudah diserang serangga perusak kayu seperti rayap tanah sehingga tidak ekonomis. Rayap tanah (Coptotermes curvignathus Holmgren) merupakan rayap perusak yang menimbulkan tingkat serangan paling ganas. Rayap tanah akan memakan selulosa dalam kayu waru untuk kebutuhan hidupnya. Pencegahan dari serangan rayap tanah dilakukan dengan merendam kayu waru ke dalam larutan boraks. Variasi konsentrasi larutan boraks adalah 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5% dengan menggunakan variasi lama perendamannya 1 hari, 2 hari dan 3 hari. Selanjutnya dilakukan uji IR untuk mengetahui perubahan struktur selulosa pada kayu waru dan kestabilan struktur selulosa kayu waru serta dilakukan uji kubur selama 90 hari untuk mengetahui persen penurunan bobot kayu waru. Hasil yang diperoleh dari uji IR adalah adanya perubahan struktur kimia pada kayu waru setelah perendaman dengan larutan boraks. Tampak jelas pada serapan 1458,18 cm-1 pada kayu waru tanpa direndam boraks dan pada serapan 1427,32 cm-1 pada serapan kayu waru setelah direndam boraks yaitu terdapat gugus CH2. Sedangkan hasil dari uji kubur selama 90 hari menunjukkan bahwa semakin lama waktu perendaman maka persen kehilangan bobot semakin menurun. Kayu waru tanpa perendaman larutan boraks menunjukkan persen kehilangan bobotnya paling banyak yaitu 57,763% (kelas awet V) sehingga mudah diserang rayap tanah. Kayu waru dengan perendaman larutan boraks konsentrasi 5% pada lama perendaman 3 hari, persen kehilangan bobotnya paling sedikit yaitu 5% (kelas awet II) sehingga kayu waru tidak mudah diserang oleh rayap tanah.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Boraks, Selulosa, Hibiscus tiliaceus, Coptotermes curvignathus.
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia, S1
Depositing User: Users 98 not found.
Date Deposited: 14 Sep 2011 05:44
Last Modified: 25 Apr 2015 05:25
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/4022

Actions (login required)

View Item View Item