TRADISI LISAN MASYARAKAT KETAPANG KALIMANTAN BARAT UNTUK PENGURANGAN RISIKO BENCANA KERUSAKAN HUTAN
Basuki Wibowo, 0301615006 (2019) TRADISI LISAN MASYARAKAT KETAPANG KALIMANTAN BARAT UNTUK PENGURANGAN RISIKO BENCANA KERUSAKAN HUTAN. Doctoral thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (TRADISI LISAN MASYARAKAT KETAPANG KALIMANTAN BARAT UNTUK PENGURANGAN RISIKO BENCANA KERUSAKAN HUTAN)
- Submitted Version
Download (3MB) | Preview |
Abstract
BASUKI WIBOWO: Tradisi Lisan Masyarakat Ketapang Kalimantan Barat untuk Pengurangan Risiko Bencana Kerusakan Hutan. Desertasi, Semarang: Program Studi Doktor Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, 2018. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis keberadaan tradisi lisan masyarakat Ketapang. 2) Menganalisis pengurangan risiko bencana kerusakan hutan di Kabupaten Ketapang. 3) Menemukan edukasi pengurangan risiko bencana kerusakan hutan melalui tradisi lisan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kabupaten Ketapang, Dewan Adat dayak, Majelis Adat Budaya Melayu, organisasi kepemudaan, pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat dan peneliti yang bergabung dalam Institut dayakologi. Teknik pengumpulan data di lakukan dengan wawancara, observasi secara partisipan dan fokus grup diskusi. Data yang terkumpul kemudian di analisis. Hasil temuan menjelaskan bahwa tradisi lisan pada masa lalu memiliki peran penting dalam proses pendidikan masyarakat, terutama dalam upaya pengurangan risiko bencana kerusakan hutan. Pada masa sekarang kebiasaan menggunakan tradisi lisan sebagai wahana pendidikan masyarakat telah hilang, hal ini di sebabkan perubahan budaya yang terjadi pada masyarakat Ketapang. Revitalisasi di perlukan untuk memunculkan kembali tradisi lisan dalam masyarakat Ketapang. Pengurangan risiko bencana kerusakan hutan dilakukan untuk mengurangi kerentanan akan risiko bencana yang ada pada masyarakat. Potensi bencana alam akibat kerusakan hutan di Ketapang harus di imbangi dengan upaya pengurangan resiko bencana baik secara fisik maupun non fisik. Pengurangan risiko bencana di Kabupaten dapat menggunakan tradisi lisan sebagai sumber belajar bagi masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan.Tradisi lisan harus dijadikan sebagai sumber dan media pengurangan risiko bencana. Revitalisasi tradisi lisan dengan mensyairkan tradisi lisan merupakan media dan sumber pembelajaran PRB Kerusakan hutan. Pengintegrasian PRB kerusakan hutan di sekolah kedalam mata pelajaran IPS di lakukan dengan konsep scaffolding dengan tujuan menuntun siswa menjapai ZPD dimana siswa mamapu mengetahui, menyadari dan bertindak sesuai dengan apa yang di pelajarinya apabila datang bencana alam. Saran kepada stakeholder yang memiliki peran aktif dalam usaha pengurangan resiko bencana kerusakan hutan dapat menggunakan tradisi lisan sebagai media dan sumber belajar. BPBD Organisasi Kepemudaan, LSM Walhi, Green Peace untuk memanfaatkan konsep tradisi lisan sebagai upaya menyadarkan masyarakat tentang perlunya tanggap bencana terutama akibat kerusakan hutan. MGMP IPS bisa menerapkan konsep pembelajaran dengan Tradisi lisan sebagai media dan sebagai sumber untuk PRB. Kata Kunci: Tradisi lisan, Pengurangan Risiko Bencana, Kerusakan Hutan.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: Tradisi lisan, Pengurangan Risiko Bencana, Kerusakan Hutan. |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform > Disaster Alert |
Fakultas: | Pasca Sarjana > Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, S3 |
Depositing User: | S.S Eko Handoyo |
Date Deposited: | 19 Oct 2020 07:13 |
Last Modified: | 19 Oct 2020 07:13 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/40175 |
Actions (login required)
View Item |