BATIK GROBOGAN DALAM PERLINDUNGAN MEREK KOLEKTIF BERDASARKAN UNDANG – UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG MEREK DAN INDIKASI GEOGRAFIS (Studi Desa Putat Kabupaten Grobogan)


ELKE RINJANI GITA CAHYANI, 8111415153 (2019) BATIK GROBOGAN DALAM PERLINDUNGAN MEREK KOLEKTIF BERDASARKAN UNDANG – UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG MEREK DAN INDIKASI GEOGRAFIS (Studi Desa Putat Kabupaten Grobogan). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of BATIK GROBOGAN DALAM PERLINDUNGAN MEREK KOLEKTIF BERDASARKAN UNDANG – UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG MEREK DAN INDIKASI GEOGRAFIS (Studi Desa Putat Kabupaten Grobogan)]
Preview
PDF (BATIK GROBOGAN DALAM PERLINDUNGAN MEREK KOLEKTIF BERDASARKAN UNDANG – UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG MEREK DAN INDIKASI GEOGRAFIS (Studi Desa Putat Kabupaten Grobogan)) - Published Version
Download (834kB) | Preview

Abstract

Merek Kolektif mampu menjadi sebuah langkah kreatif dan inovatif dalam upaya melindungi suatu produk, karena dengan Merek Kolektif tidak hanya diuntungkan oleh biaya pendaftaran yang dapat ditanggung bersama, tetapi juga pemasaran yang dilakukan secara bersama-sama dengan jangkauan luas akan mampu untuk meningkatkan daya saing produk tersebut. Setiap barang dan/atau jasa dengan karakteristik yang sama mengenai sifat, ciri umum, dan mutu barang atau jasa dapat didaftarkan menggunakan Merek Kolektif, salah satunya adalah batik Grobogan. Dibutuhkan upaya dari pemerintah Kabupaten Grobogan, untuk mendorong didaftarkannya batik Grobogan menggunakan Merek Kolektif. Rumusan masalah yang ditulis peneliti adalah : 1.) Bagaimana upaya Pemerintah Daerah dalam pendaftaran merek kolektif sentra batik Grobogan di Desa Putat Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis?. 2.) Bagaimana status kepemilikan batik Grobogan di Desa Putat apabila didaftarkan merek kolektif?. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis empiris dengan pendekatan kualitatif. Lokasi yang diambil dari penelitian ini adalah Desa Putat, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan. Sumber data diambil dari data primer dan data sekunder, kemudian dianalisis menggunakan teknik pengambilan data berupa wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1.) Upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan dalam melindungi batik Grobogan melalui pendaftaran Merek Kolektif belum berjalan efektif, namun upaya lain seperti sosialisasi dan pelatihan sudah dilakukan sesuai dengan Perda tersebut. 2.) Kepemilikan hak atas Merek Kolektif dipegang oleh seluruh anggota kelompok yang mendaftarkan dan namanya tertulis dalam sertifikat Merek, secara hukum nama-nama tersebut memiliki kedudukan dan hak yang sama terhadap Merek Kolektif yang mereka daftarkan. Simpulan dari hasil penelitian adalah : 1.) Batik Grobogan memiliki potensi untuk didaftarkan Merek Kolektif, namun kurangnya pengetahuan baik dari Pemerintah Daerah maupun pengrajin terhadap Merek Kolektif menjadikan hal tersebut sulit untuk dilaksanakan. Sehingga diperlukan peran dari Pemerintah Daerah untuk segera merealisasikan Merek Kolektif melalui penyempurnaan Perda tersebut. 2.) Pengrajin batik Grobogan di Desa Putat setuju apabila dilakukan pendaftaran Merek Kolektif, namun Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan Kabupaten Grobogan selaku pembina KUB batik Grobogan justru bersikap pesimis, maka dari itu diperlukan kerjasama yang baik antara penegak hukum, substansi hukum dan budaya hukum masyarakat agar perlindungan terhadap batik Grobogan dapat berjalan secara maksimal.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Batik Grobogan; Merek Kolektif; Desa Putat
Subjects: K Law > KB Hukum
Fakultas: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum, S1
Depositing User: Retma IF UPT Perpus
Date Deposited: 13 Oct 2020 08:13
Last Modified: 13 Oct 2020 08:13
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/39773

Actions (login required)

View Item View Item