ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT SISWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING
Muhammad Hasan, 4101412100 (2019) ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT SISWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING. Under Graduates thesis, UNNES.
Preview |
PDF (ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT SISWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING)
- Published Version
Download (613kB) | Preview |
Abstract
Kemampuan berpikir kreatif matematis siswa adalah aspek yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk menguji model Problem Based Learning terhadap nilai rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas VIII, menguji model Problem Based Learning terhadap ketuntasan klasikal kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas VIII, mengetahui model Problem Based Learning lebih baik daripada model ekspositori, dan mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa ditinjau dari Adversity Quotient siswa melalui model Problem Based Learning. Metode penelitian ini adalah penelitian mixed method atau metode kombinasi. Desain penelitian adalah concurrent triangulation yang menggunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif secara bersama-sama. Populasi diambil dari siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kudus. Sampel diambil dengan teknik random sampling, yaitu VIII A sebagai kelas eksperimen dan VIII B sebagai kelas kontrol. Penentuan Subjek penelitian dengan teknik purposive sampling, yaitu 6 subjek siswa kelas VIII A berdasarkan tipe kecerdasan AQ siswa (AQ Quitters, AQ Campers, dan AQ Climbers). Metode pengumpulan data menggunakan teknik angket, tes berpikir kreatif matematis, wawancara, lembar pengamatan, dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan uji t, uji z, dan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas VIII menggunakan model PBL mencapai kriteria ketuntasan minimal, (2) kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas VIII menggunakan model PBL belum tuntas klasikal, (3) kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas VIII menggunakan model PBL lebih baik daripada kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas VIII menggunakan model ekspositori, dan (4) siswa yang memiliki kecerdasan AQ Climbers menguasai setiap indikator kemampuan berpikir kreatif matematis, yaitu kelancaran, keluwesan, keaslian, dan elaborasi. Selanjutnya, siswa yang memiliki tipe kecerdasan AQ Campers menguasai tiga indikator kemampuan berpikir kreatif matematis, yaitu kelancaran, keluwesan, dan elaborasi. Sedangkan siswa yang memiliki tipe kecerdasan AQ Quitters hanya menguasai dua indikator kemampuan berpikir kreatif matematis, yaitu kelancaran dan keluwesan.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | kemampuan berpikir kreatif matematis, pembelajaran Problem Based Learning, Adversity Quotient |
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools |
Fakultas: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Pendidikan Matematika, S1 |
Depositing User: | budi Budi santoso perpustakaan |
Date Deposited: | 09 Oct 2020 06:33 |
Last Modified: | 09 Oct 2020 06:33 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/39521 |
Actions (login required)
View Item |