KESANTUNAN BERBAHASA DALAM TUTURAN DAKWAH USTAZ FELIX Y. SIAUW: KAJIAN PRAGMATIK


Dyana Ulfach, 2111415022 (2019) KESANTUNAN BERBAHASA DALAM TUTURAN DAKWAH USTAZ FELIX Y. SIAUW: KAJIAN PRAGMATIK. Under Graduates thesis, UNNES.

[thumbnail of KESANTUNAN BERBAHASA DALAM TUTURAN DAKWAH USTAZ FELIX Y. SIAUW: KAJIAN PRAGMATIK]
Preview
PDF (KESANTUNAN BERBAHASA DALAM TUTURAN DAKWAH USTAZ FELIX Y. SIAUW: KAJIAN PRAGMATIK) - Published Version
Download (2MB) | Preview

Abstract

Penting bagi seorang dai berdakwah menggunakan bahasa yang santun. Selain sebagai anjuran dari ajaran agama Islam, tuturan yang santun akan meminimalisasi terjadinya salah paham bagi masyarakat. Kesantunan berbahasa bagi pendakwah akan mencerminkan seorang dai yang arif dan Islam yang rahmatan lil alamin. Cerminan inilah yang kurang ditunjukkan oleh ustaz Felix Y. Siauw dalam tuturan dakwahnya. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan menganalisis (1) tuturan dakwah ustaz Felix Y. Siauw yang mematuhi prinsip kesantunan, dan (2) tuturan dakwah ustaz Felix Y. Siauw yang melanggar prinsip kesantunan. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan pragmatis, pendekatan kualitatif, dan pendekatan deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa penggalan tuturan dakwah ustaz Felix Y. Siauw yang diduga melanggar dan mematuhi prinsip kesantunan berbahasa. Sumber data penelitian ini yaitu tuturan dakwah yang dituturkan oleh ustaz Felix Y. Siauw yang kemudian diunggah di kanal youtube Felix Siauw dalam kurun waktu Januari sampai dengan April 2019. Data dikumpulkan dengan cara merekam, menyimak, dan mencatatnya dalam kartu data. Data tersebut kemudian diidentifikasi berdasarkan bidal-bidal yang dipatuhi dan dilanggar. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode normatif dan metode padan. Data dipaparkan menggunakan metode formal dan informal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pematuhan prinsip kesantunan dalam tuturan dakwah ustaz Felix Y. Siauw terjadi pada (1) bidal kebijaksanaan, (2) bidal kemurahhatian, (3) bidal keperkenanan, (4) bidal kerendahhatian, (5) bidal kesetujuan, dan (6) bidal kesimpatian. Pelanggaran prinsip kesantunan dalam tuturan dakwah ustaz Felix Y. Siauw terjadi pada (1) bidal kebijaksanaan, (2) bidal keperkenanan, (3) bidal kerendahhatian, (4) bidal kesetujuan, dan (5) bidal kesimpatian. Berdasarkan simpulan di atas, Seorang dai atau penceramah hendaknya menggunakan bahasa yang santun dan memerhatikan prinsip-prinsip kesantunan berbahasa, sehinggga mampu merepresentasikan seorang dai yang arif. Selain itu, perlu adanya penelitian yang berfokus pada satuan lingual penanda pelanggaran kesantunan berbahasa, sehingga dapat dijadikan pedoman untuk meminimalisasi terjadinya pelanggaran kesantunan dalam berbahasa.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Kesantunan berbahasa, dakwah, Felix Siauw
Subjects: L Education > Special Education > Language and literature education
P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania > Indonesian
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S1)
Depositing User: indah tri pujiati
Date Deposited: 09 Oct 2020 02:55
Last Modified: 09 Oct 2020 02:55
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/39400

Actions (login required)

View Item View Item