Adinda Ayu Sevina, 3312412050 (2019) PEMBERDAYAAN PETANI GUREM OLEH PEMERINTAH DESA MELALUI PROGRAM KELOMPOK TANI DI DUKUH KLUMPIT DESA SIDOMULYO KECAMATAN JAKENAN. Under Graduates thesis, UNNES.

Preview

PDF (PEMBERDAYAAN PETANI GUREM OLEH PEMERINTAH DESA MELALUI PROGRAM KELOMPOK TANI DI DUKUH KLUMPIT DESA SIDOMULYO KECAMATAN JAKENAN) - Published Version Download (648kB) | Preview

Abstract

Masalah petani kecil bukanlah masalah yang dengan mudah dapat diselesaikan karena hal ini sudah menjadi tradisi atau kebiasaan petani untuk menggarap sawah yang luasnya sangat sempit dan dengan modal yang sedikit. Perkembangan teknologi yang sangat maju menjadikan petani kecil semakin terhimpit oleh masalah ekonomi. Keadaan sosial masyarakat di Dukuh Klumpit Desa Sidomulyo Kecamatan Jakenan memiliki pola pikir yang masih primitif, sulit menerima hal baru, inovasi baru dan kurang bisa mengikuti perkembangan zaman. Mereka belum bisa dan bahkan merasa aneh dengan teknologi-teknologi modern sekarang ini. Pemberdayaan petani gurem sangat perlu dilakukan untuk kemajuan usaha tani dan tingkat kesejahteraan suatu wilayah. Di Dukuh Klumpit Desa Sidomulyo Kecamatan Jakenan ini yang memang sebagian besar wilayahnya areal persawahan. Sehingga masyarakat setempat memang banyak yang bermatapencaharian sebagai petani. Tingkat kesejahteraan masyarakat yang masih sangat rendah inilah yang menjadi tolak ukur pemerintah desa dalam pelaksanaan pemberdayaan melalui program kelompok tani. Data yang diperoleh melalui sistem wawancara kepada warga dan kelompok tani dukuh klumpit, observasi secara langsung serta dokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pemberdayaan petani gurem serta hambatan-hambatan yang dialami pemerintah desa dalam melakukan pemeberdayaan petani gurem melalui program kelompok tani di Dukuh Klumpit Desa Sidomulyo. Pelaksanaan pemberdayaan petani gurem dilakukan penyuluhan yang berisi tentang pembudidayaan tanaman padi, penanggulangan hama padi, penggunaan alat-alat pertanian serta cara panen padi yang tepat. Pelaksanaan pemberdayaan ini belum cukup optimal karena faktor karakteristik petani yang berbeda, komunikasi dari pemerintah desa dengan anggota kelompok tani kurang lancer, anggota kelompok tani kurang aktif dalam kegiatan kelompok tani dan materi penyuluhan cenderung monoton. Sehingga masih banyak hal yang belum mencapai tujuan pelaksanaan pemberdayaan masyakat petani gurem

Actions (login required)

View Item