PENGARUH MITOS KYAI RUJAK BELING SABUK ALU TERHADAP PANDANGAN APARAT PEMERINTAH DESA DALAM PROSES PEMBANGUNAN MASYARAKAT DUSUN BETETOR KABUPATEN KENDAL
Annaura Mustalfia Rizkia Tudzakia, 3401415064 (2019) PENGARUH MITOS KYAI RUJAK BELING SABUK ALU TERHADAP PANDANGAN APARAT PEMERINTAH DESA DALAM PROSES PEMBANGUNAN MASYARAKAT DUSUN BETETOR KABUPATEN KENDAL. Under Graduates thesis, UNNES.
Preview |
PDF (PENGARUH MITOS KYAI RUJAK BELING SABUK ALU TERHADAP PANDANGAN APARAT PEMERINTAH DESA DALAM PROSES PEMBANGUNAN MASYARAKAT DUSUN BETETOR KABUPATEN KENDAL)
- Published Version
Download (3MB) | Preview |
Abstract
Dusun Betetor merupakan dusun yang memiliki keunikan dibandingkan dengan dusun yang lain. Berbeda dengan dusun pada umumnya, di Dusun Betetor terdapat sebuah mitos yang masih dipercaya oleh masyarakat hingga saat ini. Mitos yang berkembang yaitu larangan atau pantangan terhadap aparatur pemerintahan/PNS untuk memasuki Dusun Betetor dan apabila mitos tersebut dilanggar maka akan berdampak pada dipecatnya pegawai tersebut dari jabatannya. Mitos ini dikenal dengan Mitos Kyai Rujak Beling Sabuk Alu. Penelitian ini bertujuan untuk: 1). Mengetahui narasi mitos Kyai Rujak Beling Sabuk Alu. 2). Mengetahui bagaimana narasi mitos Kyai Rujak Beling Sabu Alu mengkonstruksi pandangan Aparat Pemerintah Desa Tabet terhadap pembangunan masyarakat di Dusun Betetor . Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan lokasi penelitian di Dusun Betetor Desa Tabet Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik validitas data menggunakan triangulasi serta analisis data dilakukan dengan melakukan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teori yang digunakan adalah teori fungsionalisme Bronislaw Malinowski, konsep mitos Van Peurseun dan konsep pembangunan dalam proses perubahan social budaya. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa 1) Terdapat 3 versi narasi mitos Kyai Rujak Beling Sabuk Alu yang berkembang di masyarakat Dusun Betetor Desa Tabet Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal. Ketiga narasi tersebut memiliki kesamaan bahwa mitos Kyai Rujak Beling Sabuk Alu memunculkan larangan atau pantangan bagi pegawai pemerintahan/PNS apabila masuk ke Dusun Betetor, sehingga banyak aparat pemerintah yang enggan masuk terlebih menetap di Dusun Betetor. 2) Adanya narasi mitos Kyai Rujak Beling Sabuk Alu yang mengkonstruksi cara pandang Aparat Pemerintah Desa dan PNS mengakibatkan Dusun Beteor menjadi wilayah yang termarginalkan dalam pembangunan, baik pembangunan fisik atau pembangunan non fisik sehingga, memunculkan diskriminasi dalam kehidupan masyarakat Betetor dibandingkan dengan dusundusun lain di Desa Tabet. Diskriminasi tersebut terdapat beberapa aspek yaitu pada aspek infrastruktur/sarana prasarana tidak dapat terlaksana dengan baik, minimnya sarana pendidikan, pada aspek sosial dan budaya terdapat sekat antara masyarakat betetor dengan masyarakat luar yang berprofesi di bidang pemerintahan, pada aspek ekonomi mengakibatkan terhambatnya akses pekerjaan di bidang pemerintahan, pada aspek kesehatan yaitu tidak adanya pelayanan kesehatan atau penyuluhan bagi anak dan ibu hamil.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Aparat Pemerintah, Mitos, dan Pembangunan |
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1 |
Depositing User: | indah tri pujiati |
Date Deposited: | 05 Oct 2020 09:59 |
Last Modified: | 05 Oct 2020 09:59 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/39178 |
Actions (login required)
View Item |