PENGUJIAN KURVA PHILLIPS DI INDONESIA (Studi Kasus 34 Provinsi di Indonesia Berdasarkan Sektor Utama Penyumbang PDRB Tahun 2014 – 2018)
Mochamad Choirul Anwar, 7111416088 (2020) PENGUJIAN KURVA PHILLIPS DI INDONESIA (Studi Kasus 34 Provinsi di Indonesia Berdasarkan Sektor Utama Penyumbang PDRB Tahun 2014 – 2018). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
PDF
- Published Version
Download (1MB) |
Abstract
Teori kurva Phillips menjelaskan adanya hubungan yang negatif antara pengangguran dan inflasi. Namun hasil penelitian – penelitian terdahulu menyatakan hal yang sebaliknya, yaitu ada hubungan positif antara pengangguran dan inflasi. Hubungan positif tersebut memiliki makna bahwa keberhasilan pelaksanaan kebijakan pengendalian harga akan berkontribusi dalam keberhasilan pelaksanaan kebijakan pengurangan pengangguran. Adanya kontribusi sektor industri dalam mengurangi tingkat pengangguran dapat memengaruhi perbedaan bentuk kurva Phillips di provinsi – provinsi dengan sektor utama penyumbang PDRB yang berbeda (sektor industri dan sektor primer). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil pengujian teori Phillips di 34 Provinsi di Indonesia dan mengetahui hasil pengujian teori kurva Phillips di dua kategori provinsi yang berbeda. Hasil pengujian tersebut selanjutnya akan memberikan implikasi penetapan kebijakan tertentu yang tepat di kedua kategori provinsi tersebut. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisiskorelasi Product Moment untuk mengetahui hubungan antara variabel tingkat inflasi dan variabel tingkat pengangguran. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tingkat pengangguran terbuka dan tingkat inflasi yang diambil di 34 Provinsi di Indonesia dari tahun 2014-2018 yang selanjutnya 34 Provinsi tersebut dibagi menjadi dua kategori yaitu kategori provinsi dengan sektor industri sebagai penyumbang utama PDRB dan kategori provinsi dengan sektor primer sebagai penyumbang utama PDRB. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat pola kurva Phillips di 34 provinsi di Indonesia. Sebaliknya hasil penelitian ini menunjukkan variabel tingkat inflasi dan variabel tingkat pengangguran di 34 Provinsi di Indonesia memiliki hubungan yang positif namun sangat lemah dengan nilai korelasi sebesar 0,1089. Adanya masalah ketidakstabilan harga (inflasi) berkontribusi meskipun tidak signifikan terhadap munculnya masalah pengangguran sehingga keberhasilan pelaksanaan kebijakan pengendalian harga akan berkontribusi meskipun tidak signifikan dalam keberhasilan pelaksanaan kebijakan pengurangan pengangguran. Diperlukan kebijakan pemerintah untuk upaya pengendalian tingkat inflasi dan pengurangan tingkat pengangguran seperti pemberian subsidi bahan bakar, pengurangan pajak perusahaan, pengurangan pajak ekspor, dan pengendalian harga-harga bahan baku mengingat berdasarkan hasil penelitian ini menyebutkan bahwa kenaikan tingkat inflasi akan diikuti dengan adanya kenaikan tingkat pengangguran.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Phillips; Industri; Inflasi; Pengangguran |
Subjects: | H Social Sciences > HB Economic Theory H Social Sciences > HC Economic History and Conditions > Populist Economy |
Fakultas: | Fakultas Ekonomi > Ekonomi Pembangunan, S1 |
Depositing User: | S.Hum Maria Ayu |
Date Deposited: | 05 Sep 2020 04:57 |
Last Modified: | 05 Sep 2020 04:57 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/39032 |
Actions (login required)
View Item |