FABRIKASI DAN KARAKTERISASI WAVEGUIDE BERBASIS PMMA (POLYMETHYL METHACRYLATE) UNTUK PENGUKURAN INDEKS BIAS


Adhe Lingga Dewi, 4211416002 (2020) FABRIKASI DAN KARAKTERISASI WAVEGUIDE BERBASIS PMMA (POLYMETHYL METHACRYLATE) UNTUK PENGUKURAN INDEKS BIAS. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 4211415006.pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (713kB) | Request a copy

Abstract

Indeks bias merupakan salah satu sifat yang penting dari suatu material karena dapat digunakan sebagai standar dalam berbagai bidang, misalnya bidang kimia, lingkungan, industri dan farmasi. Pengukuran indeks bias dapat dilakukan dengan menggunakan sensor optik berbasis waveguide. Dalam penelitian ini dilakukan fabrikasi dan karakterisasi struktur waveguide berbasis PMMA dengan material inti Unsaturated Polyester Resin (UPR) untuk pengukuran indeks bias dan pengaruh suhu terhadap pengukuran indeks bias. Fabrikasi tiga struktur waveguide yaitu waveguide lurus (sampel A), lengkung (sampel B), dan isi setengah (sampel C) dengan material inti menggunakan komposisi 100 ml Yucalac C 108B dan 0,25 ml katalis mepoxe. Sampel A dan B diisi dengan komposisi tersebut sampai rata dengan PMMA sedangkan sampel C diisi dengan volume 0,025 ml yang menghasilkan ketinggian sebesar 0,496 mm. Karakterisasi terhadap perubahan larutan dilakukan dengan mencelupkan sampel waveguide kedalam wadah aluminium berisi larutan glukosa dengan konsentrasi sebesar 0%, 2%, 4%, 6%, 8%, 10% dan 12%, sedangkan karakterisasi terhadap perubahan suhu dilakukan dengan meletakkan sampel waveguide yang dicelupkan dalam larutan 0% di atas magnetic stirrer DLAB H550S pada rentang suhu 35°C-85°C dengan besar peningkatan 5°C. Salah satu ujung POF sebagai input yang terhubung dengan sumber cahaya berupa LED dengan panjang gelombang 660 nm dan ujung POF yang lainnya dijadikan sebagai output yang terhubung dengan spectrometer Ocean Optic USB4000. Hasil karakterisasi larutan menunjukkan sampel A, B, dan C memiliki nilai sensitivitas 41,863 dB/RIU, 44,981 dB/RIU, dan 48,476 dB/RIU. Dalam hal keberulangan sampel C mengalami histerisis paling besar yaitu pada indeks bias 1,3397-1,3547. Waktu respons yang diberikan sampel A dan B relatif stabil setelah 2 menit – 4 menit pengukuran, sedangkan sampel C mengalami fluktuasi yang teramati pada indeks bias 1,3521, sedangkan hasil karakterisasi suhu menunjukkan sensitivitas sampel A, B, dan C ketika diberi pengaruh suhu yaitu 8,9 × 10−3 dB/ °C, 11,8 × 10−3 dB/ °C, dan 15, 8 × 10−3 dB/ °C dengan koefisien korelasi berturut-turut 98,64%, 99,31%, dan 98,61%. Besar error pembacaan indeks bias setiap perubahan 1 °C untuk sampel A, B, dan C yaitu 0,213 RIU, 0,262 RIU, dan 0,325 RIU. Berdasarkan hasil karakterisasi yang dilakukan, sampel B memiliki kinerja yang lebih baik dari sampel A dan C, karena nilai sensitivitasnya baik dan faktor korelasi terbesar.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Indeks Bias, Suhu, PMMA, Waveguide
Subjects: Q Science > QC Physics
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Fisika, S1
Depositing User: dina nurcahyani perpus
Date Deposited: 04 Sep 2020 15:03
Last Modified: 10 May 2022 06:52
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/38962

Actions (login required)

View Item View Item