PROSES PERKEMBANGAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN RASA CINTA BUDAYA DALAM MODEL PEMBELAJARAN RME MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG KULIT


Chandra Prasetia Lukman , 4101413124 (2020) PROSES PERKEMBANGAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN RASA CINTA BUDAYA DALAM MODEL PEMBELAJARAN RME MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG KULIT. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 4101413124.pdf] PDF - Published Version
Download (4MB)

Abstract

Perkembangan IPTEK di era globalisasi dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi kehidupan manusia. Salah satu dampak perkembangan IPTEK adalah masuknya kebudayaan asing ke dalam negeri. Pada era globalisasi saat ini perlunya mengembangkan kemampuan matematis dan mempertahankan kebudayaan perlu dilakukan pada jenjang pendidikan. Media wayang kulit dan model pembelajaran RME digunakan oleh peneliti pada saat berlangsungnya pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses perkembangan kemampuan representasi matematis dan untuk mendeskripsikan rasa cinta budaya siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Bawen. Abdullah (2012: 429) mengatakan bahwa pada awalnya NCTM 1989 menyebutkan ada empat kompetensi dasar yaitu pemecahan masalah, komunikasi, koneksi, dan penalaran. Namun pada NCTM (2000) terdapat lima kompetensi dasar kemampuan matematis yakni pemecahan masalah, komunikasi, koneksi, penalaran, dan representasi. Kemampuan representasi matematis di sekolah kurang dikembangkan oleh guru mata pelajaran. Hal tersebut mengakibat siswa hanya memiliki kemampuan representasi matematis yang diberikan oleh guru. Untuk mengembangkan kemampuan representasi matematis siswa, seorang guru perlu mengamati perkembangan kognitif pada siswa. Sehingga guru dapat mengetahui proses perkembangan representasi yang dimiliki siswa. Pada penelitian ini mengkaji tentang proses perkembangan representasi matematis yang dapat dijadikan referensi untuk mengembangkan kemampuan representasi matematis atau sebagai referensi penelitian selanjutnya. Proses representasi matematis siswa terdiri dari kegiatan awal dengan pengamatan contoh dan menemukan konsep materi. Setelah siswa dapat mengamati berbagai contoh dan menemukan konsep materi, siswa akan menemukan cara penyelesaian untuk menyelesaikan masalah. Pada saat dihadapkan masalah siswa akan melalui tahap mengidentifikasi masalah, menyusun rencana penggunaan representasi, dan penggunaan representasi untuk menyelesaikan masalah atau mengkomunikasikan gagasan/ide yang dimiliki. dengan menggunakan kemampuan representasi yang dimiliki siswa dari hasil penemuan secara mandiri, siswa juga akan percaya diri saat menyelesaikan atau mengkomunikasikan gagasannya. Media wayang kulit digunakan peneliti sebagai stimulus dalam menemukan konsep. Penggunaan media wayang kulit bertujuan untuk mengenalkan alat tradisional yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran. Rasa cinta budaya siswa saat pembelajaran terlihat ketika siswa mengamati konsep materi. Namun ketika dihadapkan pilihan antara penggunaan media wayang kulit dan media teknologi, siswa lebih memilih menggunakan media ix teknologi. Pengamatan rasa cinta budaya yang dimiliki siswa tidak hanya dilihat pada saat pembelajaran, namun juga kegiatan-kegiatan di sekolah. Peneliti menggunakan empat indikator untuk mendeskripsikan rasa cinta budaya siswa, yakni ketertarikan, kesetian, penghargaan, dan kepedulian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, test, angket, wawancara, kajian dokumen, dan dokumentasi.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Proses Perkembangan Kemampuan Representasi Matematis, Rasa Cinta Budaya, Media Wayang Kulit
Subjects: Q Science > QA Mathematics > Mathematics Education
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Matematika, S1
Depositing User: dina nurcahyani perpus
Date Deposited: 04 Sep 2020 09:30
Last Modified: 04 Sep 2020 09:30
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/38915

Actions (login required)

View Item View Item