SOSIALISASI BUDAYA PERTANIAN DI PONDOK PESANTREN SUNAN GUNUNG JATI BA’ALAWY SEMARANG
Nur Rohmat , 3401415042 (2019) SOSIALISASI BUDAYA PERTANIAN DI PONDOK PESANTREN SUNAN GUNUNG JATI BA’ALAWY SEMARANG. Under Graduates thesis, UNNES.
PDF (SOSIALISASI BUDAYA PERTANIAN DI PONDOK PESANTREN SUNAN GUNUNG JATI BA’ALAWY SEMARANG)
- Published Version
Download (5MB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan dalam sektor pertanian di Indonesia, dimana budaya pertanian kini kian ditinggalkan oleh masyarakat. Hal ini ditandai dengan semakin menurunnya jumlah petani muda di Indonesia. Oleh karena itu pelestarian budaya pertanian harus dilaksanakan oleh semua elemen masyarakat tanpa terkecuali. Pondok Pesantren SGJB Semarang merupakan salah satu elemen masyarakat yang di dalamnya terdapat upaya pelestarian budaya pertanian, yakni melalui sosialisasi budaya pertanian kepada para generasi muda (dalam hal ini yakni para santri). Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi praktik kegiatan pertanian yang dilaksanakan di Pondok Pesantren SGJB Semarang, (2) mendeskripsikan proses sosialisasi budaya pertanian kepada para santri di Pondok Pesantren SGJB Semarang, (3) mengkaji faktor pendorong dan faktor penghambat proses sosialisasi budaya pertanian kepada para santri di Pondok Pesantren SGJB Semarang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Lokasi penelitian adalah Pondok Pesantren SGJB Semarang, yang terletak di di Jl.Malon, RT/ RW. 01/ 06, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah. Fokus utama dari penelitian ini yakni berkaitan tentang sosialisasi budaya pertanian kepada para santri di Pondok Pesantren SGJB Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) secara umum tanaman yang dibudidayakan di Pondok Pesantren SGJB Semarang adalah tanaman perkebunan (yang meliputi tanaman bunga, sayuran, dan buah-buahan), (2) proses sosialisasi dilakukan dengan upaya rekontruksi esensi dan eksistensi pertanian, proses ssosialisasi ini dilaksanakan dalam berbagai kegiatan pembinaan (baik oleh internal maupun external pesantren), tujuannya yakni untuk menginternalisasikan nilai-nilai budaya pertanian kedalam diri para santri, (3) Faktor pendorong suksesnya proses sosialisasi budaya pertanian yakni kegigihan pihak pesantren, semangat kuat dalam diri santri, dukungan dari berbagai pihak (keluarga, masyarakat umum, serta pemerintah). Faktor penghambatnya yakni masih terdapatnya beberapa santri yang kurang semangat dalam belajar bertani, serta sarana-prasarana yang masih perlu dilengkapi lagi. Saran dari penulis yakni, para santri dan pihak pesantren diharapkan lebih semangat dalam kegiatan sosialisasi budaya pertanian, inovasi-inovasi budidaya tanaman juga perlu terus diupayakan oleh pondok pesantren, dengan demikian hasil proses sosialisasi bisa lebih maksimal, sehingga diharapkan budaya pertanian di Indonesia akan tetap lestari.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sosialisasi, Budaya Pertanian, Pesantren |
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology L Education > L Education (General) |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1 |
Depositing User: | indah tri pujiati |
Date Deposited: | 04 Sep 2020 07:46 |
Last Modified: | 04 Sep 2020 07:46 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/38904 |
Actions (login required)
View Item |