TRADISI MBROKOIH DI DESA TINGGARJAYA KECAMATAN SIDAREJA CILACAP


Khoirunnisa , 2601415071 (2020) TRADISI MBROKOIH DI DESA TINGGARJAYA KECAMATAN SIDAREJA CILACAP. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 2601415071.pdf] PDF - Published Version
Download (1MB)

Abstract

Masyarakat Jawa memiliki berbagai tradisi yang masih berkembang hingga kini. Salah satu tradisi yang masih ada hingga kini yaitu tradisi mbrokoih di Desa Tinggarjaya Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap. Tradisi tersebut diadakan untuk orang tua khususnya ibu yang anak-anaknya sudah menikah, mapan, bahkan sudah memiliki anak semua. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu; (1) tata cara pelaksanaan tradisi mbrokoih di Desa Tinggarjaya Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap; (2) ubarampe yang ada dalam tradisi mbrokoih di Desa Tinggarjaya Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap; (3) makna yang terkandung dalam setiap proses dan ubarampe dalam tradisi mbrokoih. Tujuan pokok penelitian ini adalah untuk mengetahui tradisi mbrokoih di Desa Tinggarjaya Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui prosesi pelaksanaan tradisi mbrokoih di Desa Tinggarjaya Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap; (2) mengetahui ubarampe yang digunakan dalam tradisi mbrokoih di Desa Tinggarjaya Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap; (3) mengetahui makna dari prosesi dan ubarampe pada tradisi mbrokoih. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dokumentasi serta data tambahan dari berbagai sumber seperti buku dan jurnal. Analisis data yang digunakan yaitu analisis isi dimana data yang diperoleh kemudian dikelompokkan dan dicari kesimpulannya yang kemudian dipaparkan menjadi kata-kata yang berupa keterangan-keterangan kesimpulan deskriptif yang sistematis dan kronologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi mbrokoih memiliki tahapan awal proses tradisi yang dimulai sejak memiliki cucu pertama dari anak terakhir. Tradisi mbrokoih merupakan tradisi yang diadakan di bulan Sura dengan susunan acaranya yaitu kabulan/pembukaan, membaca shalawat badar, tawassul, tahlil, dan doa. Dalam tradisi mbrokoih menggunakan ubarampe seperti tumpeng, ingkung, lepet, kupat, bubur abang putih, wajik, ketan, pala pendhem, dan berkat. Tradisi mbrokoih menjadi simbol selesainya kewajiban orang tua khususnya ibu terhadap anak-anaknya. Sementara makna dari ubarampe dalam tradisi mbrokoih sama dengan ubarampe pada tradisi jawa pada umumnya seperti contoh tumpeng yang menyimbolkan hubungan manusia dengan Tuhannya. Untuk ubarampe yang memiliki makna khusus dalam tradisi mbrokoih adalah ingkung karena ingkung menjadi simbol baktinya anak terhadap orang tuanya. Sehingga jumlah ingkung dalam tradisi mbrokoih sama dengan jumlah anak-anaknya karena setiap anak wajib membawa satu ingkung.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Tradisi mbrokoih, ubarampe, makna simbolik.
Subjects: P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Javanese Language and Literature
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa (S1)
Depositing User: dina nurcahyani perpus
Date Deposited: 04 Sep 2020 04:52
Last Modified: 04 Sep 2020 04:52
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/38874

Actions (login required)

View Item View Item