KUALITAS HASIL PENCELUPAN ZAT WARNA ALAM DARI KUNYIT (Curcuma domestica Val) PADA BENANG TENUN SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KAIN TENUN TROSO


Yovika Okvisia , 5401415023 (2020) KUALITAS HASIL PENCELUPAN ZAT WARNA ALAM DARI KUNYIT (Curcuma domestica Val) PADA BENANG TENUN SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KAIN TENUN TROSO. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 5401415023.pdf] PDF - Published Version
Download (733kB)

Abstract

Zat warna alam merupakan alternatif pewarna yang tidak beracun, dapat diperbaharui dan ramah lingkungan. Bahan untuk zat warna alam dipilih berdasarkan ketersediaannya di alam dan mudah diperoleh seperti kunyit (Curcuma domestica Val) yang merupakan tumbuhan rempah dan obat asli dari wilayah Asia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi kunyit sebagai zat warna alam, ketuaan warna, ketahanan luntur warna terhadap pencucian sabun, ketahanan luntur warna terhadap penodaan pada kain putih, ketahanan luntur warna terhadap gosokan kering, ketahanan luntur warna terhadap gosokan basah. Penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen dengan variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah mordan tawas, kapur dan tunjung. Variabel terikat (Y) meliputi ketuaan warna, ketahanan luntur terhadap pencucian sabun, ketahanan luntur warna terhadap penodaan pada kain putih, ketahanan luntur terhadap gosokan kering dan ketahanan luntur warna terhadap gosokan basah. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah ekstraksi dingin dengan konsentrasi 100 gram/liter, benang yang digunakan benang katun ukuran Nm 80/2, proses mordanting dengan pre-mordanting konsentrasi mordan 50 gram/liter dengan lama pencelupan 30 menit, frekuensi pencelupan pada zat warna adalah 5 kali dengan lamanya pencelupan 30 menit. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah uji laboratorium meliputi ketuaan warna, ketahanan luntur terhadap pencucian sabun, ketahanan luntur terhadap penodaan pada kain putih, ketahanan luntur terhadap gosokan kering dan basah. Data dianalisis secara deskriptif berdasarkan hasil uji laboratorium. Hasil analisis deskriptif menunjukkan hasil ketuaan warna paling gelap adalah tunjung dengan nilai mean R% 0,87, hasil uji tahan luntur warna terhadap pencucian sabun menunjukkan mordan kapur dan tunjung menghasilkan nilai 4 dan lebih baik dari pewarnaan dengan mordan tawas. Pengujian tahan luntur warna terhadap penodaan kain putih menunjukkan hasil jelek dengan nilai 2. Pengujian tahan luntur warna terhadap gosokan kering menunjukkan nilai 3,5 dengan kriteria cukup baik. Pengujian tahan luntur warna terhadap gosokan basah, pada mordan tawas dan kapur menunjukkan nilai 3, lebih baik daripada mordan tunjung dengan nilai 2,5. Simpulan pada penelitian ini adalah kualitas ketuaan warna pada ketiga mordan menunjukkan kriteria sangat tua, adanya peningkatan hasil pada benang sesudah mengalami proses penenunan. Berdasarkan kesimpulan penelitian, tunjung merupakan mordan yang memiliki nilai rata-rata terendah, maka untuk meningkatkan kualitas hasil pencelupan, diajukan saran sebagai berikut: Konsentrasi mordan tunjung ditambahkan, lamanya pencelupan benang pada mordan tunjung diperpanjang, perlakuan ketika metode mordanting diubah menjadi suhu mendidih, melakukan metode mordanting berbeda.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: kunyit, jenis mordan, kualitas hasil pencelupan
Subjects: T Technology > TY Pendidikan Kesejahteraan Keluarga > TY3 Tata Busana S1
Fakultas: Fakultas Teknik > Pendidikan Tata Busana, S1
Depositing User: S.Hum Maria Ayu
Date Deposited: 31 Aug 2020 16:12
Last Modified: 31 Aug 2020 16:12
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/38529

Actions (login required)

View Item View Item