IMPLEMENTASI NILAI GOTONG ROYONG DALAM UPACARA BABARIT DI DESA BERINGIN KECAMATAN PANGENAN KABUPATEN CIREBON


Junandi , 3301412111 (2019) IMPLEMENTASI NILAI GOTONG ROYONG DALAM UPACARA BABARIT DI DESA BERINGIN KECAMATAN PANGENAN KABUPATEN CIREBON. Under Graduates thesis, UNNES.

[thumbnail of IMPLEMENTASI NILAI GOTONG ROYONG DALAM UPACARA BABARIT DI DESA BERINGIN KECAMATAN PANGENAN KABUPATEN CIREBON] PDF (IMPLEMENTASI NILAI GOTONG ROYONG DALAM UPACARA BABARIT DI DESA BERINGIN KECAMATAN PANGENAN KABUPATEN CIREBON) - Published Version
Download (624kB)

Abstract

Masa globalisasi ini nilai-nilai luhur yang menjadi warisan nenek moyang bangsa Indonesia mulai pudar bahkan hilang, contohnya adalah nilai gotong royong dalam kegiatan membangun rumah, membajak sawah, dan memperbaiki jalan desa. Dahulu ketiga kegiatan tersebut dilakukan dengan rasa gotong royong kini berubah karena adanya upah dari jasa yang mereka berikan. Namun tidak semua daerah kehilangan nilai gotong royong, masih ada beberapa daerah yang masih mempertahankan nilai gotong royong dalam aktivitas mereka, di Desa Beringin masyarakatnya masih mengimplementasikan nilai gotong royong dalam upacara babarit. Upacara babarit adalah upacara tolak bala atau juga upacara untuk meminta hujan yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Beringin pada waktu yang dianggap banyak terjadi musibah bagi desa. Berdasarkan latar belakang di atas permasalahan yang diambil adalah 1) Bagaimanakah asal mula upacara babarit dilaksanakan oleh masyarakat Desa Beringin, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon; 2) Bagaimanakah implementasi nilai gotong royong yang terkandung dalam upacara babarit di Desa Beringin Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon; 3) Apakah Manfaat dan Dampak upacara babarit bagi masyarakat Desa Beringin, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Lokasi penelitian ini yang dipilih dalam penelitian ini adalah di Desa Beringin, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon. Fokus penelitian ini adalah 1) asal mula upacara babarit dilaksanakan; 2) implementasi nilai gotong royong yang terkandung dalam upacara babarit; 3) manfaat dan dampak upacara babarit bagi masyarakat Desa Beringin. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah sumber data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Analisis data menggunakan teknik analisis data dari Milles dan Huberman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa upacara babarit sudah dilaksanakan oleh masyarakat Desa Beringin sejak desa ini berdiri, yang dilaksanakan pertama kali oleh Syaikh Syarif Abdurahman yang merupakan pendiri Desa Beringin. Kata babarit sendiri berasal dari Bahasa Sunda yang merupakan akronim dari “Ngababarkeun riwitwit” yang berarti melenyapkan kesusahan. Di dalam upacara babarit terdapat implementasi gotong royong yang dilakukan oleh masyarakat Desa Beringin, Mulai dari proses memasak makanan untuk peserta upacara babarit, kemudian proses menyiapkan tempat upacara secara bersama-sama oleh bapak-bapak, selanjutnya menyiapkan makanan untuk dibagikan ke peserta upacara babarit oleh para ibu-ibu secara bersama-sama. Manfaat upacara babarit bagi masyarakat Desa Beringin adalah, menghindarkan masyarakat Desa Beringin dari bencana kekeringan dan marabahaya, sedangkan dampak upacara babarit bagi masyarakat Desa Beringin adalah masyarakat menjadi lebih solid karena terjadi interaksi sosial selama upacara babarit berlangsung. Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah 1) Kepada Pemerintah Desa Beringin sebaiknya adat istiadat ini terus dilestarikan dengan cara membuatkan peraturan desa, kemudian diajukan kepada dinas kebudayaan, pemuda, pariwisata, dan olaharaga, agar nanti didata oleh pihak terkait dan diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon sebagai tujuan wisata; 2) Kepada masyarakat Desa Beringin sebaiknya untuk pelakasanaan upacara babarit lebih diperhatikan dalam hal berpakaian, sebab kadang masih ada yang tidak memakai baju muslim, walau terlihat sopan namun tetap saja dirasa kurang etis untuk dipakai pada upacara babarit, karena upacara babarit merupakan upacara kepercayaan yang harus dijaga dan dilestarikan.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Implementasi, Nilai Gotong Royong, Upacara Babarit
Subjects: J Political Science > JC Political theory
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, S1
Depositing User: indah tri pujiati
Date Deposited: 31 Aug 2020 04:15
Last Modified: 31 Aug 2020 04:15
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/38484

Actions (login required)

View Item View Item