IMPLEMENTASI PASAL 38 AYAT (2) UNDANGUNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA TERHADAP EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL DI KOTA SEMARANG


UNGGUL PRASETYO , 8111414207 (2018) IMPLEMENTASI PASAL 38 AYAT (2) UNDANGUNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA TERHADAP EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL DI KOTA SEMARANG. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 8111414207.pdf] PDF - Published Version
Download (2MB)

Abstract

Ekspresi Budaya Tradisional adalah karya intelektual dalam bidang seni, termasuk ekspresi sastra yang mengandung unsur karakteristik warisan tradisional yang dihasilkan, dikembangkan, dan dipelihara oleh komunitas masyarakat tertentu. Ekspresi Budaya Tradisional di Kota Semarang sangat beragam contohnya seperti tari gambyong, dugderan, ritual rewanda, warak ngendog dan masih banyak lagi. Adapun perlindungannya diatur dalam Pasal 38 ayat (2) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Namun mengenai pengaturan pelaksanaan di Kota Semarang belum diatur secara tegas baik dalam Peraturan Nasional maupun Peraturan Daerah Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana implementasi Pasal 38 ayat (2) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta terhadap Ekspresi Budaya Tradisionl di Kota Semarang dan bagaimana peran Pemerintah Kota Semarang terhadap perlindungan Ekspresi Budaya Tradisional di Kota Semarang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif yaitu pendekatan yang menghasilkan data deskriptif. Jenis penelitian yang digunakan yaitu yuridis empiris yang meneliti bagaimana hukum diterapkan dalam masyarakat. Sedangkan data yang digunakan adalah wawancara, studi dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan Implementasi Pasal 38 ayat (2) UUHC terhadap Ekspresi Budaya Tradisional telah diterapkan oleh Pemerintah Kota Semarang namun belum maksimal, sehingga Ekspresi Budaya Tradisional Kota Semarang belum dikenal oleh masyarakat luas. Peran Pemerintah Kota Semarang terhadap Ekspresi Budaya Tradisional adalah Melakukan pelestarian, pendataan, sosialisasi dan melakukan penggalian potensi Ekspresi Budaya Tradisional. Namun Peran tersebut belum menunjukan keberhasilan terhadap eksistensi Ekspresi Budaya Tradisional di Kota Semarang. Simpulan penelitian implementasi Pasal 38 ayat (2) UUHC terhadap Ekspresi Budaya Tradisional Kota Semarang yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang belum maksimal karena beberapa faktor yang menjadi penghambat yaitu pendanaan, sulitnya identifikasi dan kurangnya minat masyarakat terhadap budaya daerah. Peran Pemerintah Kota Semarang terhadap Ekspresi Budaya Tradisional belum menunjukkan keberhasilan dalam proses perlindungannya, karena Pemerintah Kota Semarang belum menerapkan secara maksimal peran yang seharusnya dilakukan untuk melindungi Ekspresi Budaya Tradisional. Oleh karena itu diharapkan Pemerintah Kota Semarang lebih mengenalkan Ekspresi Budaya Tradisional, seperti mengunggah melalui situs resminya serta membuat suatu kebijakan mengenai pelaksanaan perlindungan Ekspresi Budaya Tradisional di Kota Semarang

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Ekspresi Budaya Tradisional, Kota Semarang, Implementasi
Subjects: K Law > K Law (General)
Fakultas: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum, S1
Depositing User: S.Hum Maria Ayu
Date Deposited: 28 Aug 2020 22:40
Last Modified: 28 Aug 2020 22:40
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/38414

Actions (login required)

View Item View Item