Dian Nofi Triyanti , 3211415003 (2019) EVALUASI KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA DAN UTILITAS PERMUKIMAN DI RUMAH SUSUN BANDARHARJO KOTA SEMARANG. Under Graduates thesis, UNNES.

PDF (EVALUASI KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA DAN UTILITAS PERMUKIMAN DI RUMAH SUSUN BANDARHARJO KOTA SEMARANG) - Published Version Download (614kB)

Abstract

Rumah susun Bandarharjo merupakan rumah susun pertama yang dibangun di Kota Semarang yang dibangun pada awal 1990. Rumah susun ini dibangun untuk menampung masyarakat pesisir yang terkena dampak dari rob, selain itu juga merupakan salah satu bentuk upaya penanganan permasalahan permukiman kumuh. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1) Mengevaluasi ketersediaan sarana prasarana dan utilitas permukiman di rumah susun Bandarharjo, 2) Mengetahui ketercukupan sarana prasarana dan utilitas permukiman di Rumah Susun Bandarharjo dalam memenuhi kebutuhan penghuni rumah susun, menurut persepsi penghuni, 3) Mengetahui peran Rumah Susun Bandarharjo dalam mengatasi permasalahan permukiman kumuh (slum) di Kelurahan Bandarharjo. Populasi penelitian ini adalah 210 unit sarusun yang tersebar di Blok A, Blok Tengah dan Blok B Rumah Susun Bandarharjo, jumlah sampel yang diambil sebanyak 70. Dimana teknik pengambilan sample dalam penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling . Variabel yang digunakan adalah kondisi fisik yang berupa sarana prasarana dan utilitas permukiman di rumah susun. Teknik pengumpulan data melalui data primer yaitu observasi, wawancara, kuesioner, dan data sekunder dari studi pustaka. Kemudian data yang didapat dianalisis dengan Mixed Methods yaitu menggabungkan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif didapat dengan membandingkan hasil observasi terkait sarana prasarana dan utilitas dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah, dan juga dengan mengolah hasil kuesioner yang sudah diisi responden dengan menggunakan skoring Skala Likert. Analisis kualitatif dilakukan dengan mendeskripsikan secara kualitatif hasil wawancara, observasi dan studi pustaka yang telah dilakukan, kemudian data yang dihasilkan diuji reabilitasnya dengan triangulasi data. Hasil Penelitian menunjukkan dari 15 sarana prasarana dan utilitas berdasarkan standar, rumah susun Bandarharjo baru memiliki 10. Kesepuluh sarana prasarana dan utilitas yang ada, yang kualitasnya buruk adalah jaringan drainase karena tersumbat oleh sampah, sedangkan yang belum maksimal dalam mencukupi kebutuhan adalah sarana peribadatan dan jaringan jalan. Peran rumah susun Bandarharjo dalam mengatasi permasalahan permukiman kumuh di Kelurahan Bandarharjo belum nampak, hal ini karena sebagian besar penghuni berasal dari kawasan terdampak rob paling parah yaitu Kelurahan Tanjungmas. Pemerintah diharapan melakukan evaluasi secara berkala untuk menilai ketersediaan dan ketercukupan sarana prasarana dan utilitas permukiman di Rumah Susun Bandarharjo. Pemerintah diharapkan mengkaji kembali mengenai pentingnya penyediaan jaringan pemadam kebakaran di Rumah Susun Bandarharjo. Perangkat lokal (Ketua RT dan Ketua RW) diharapkan menjadi penyambung aspirasi masyarakat terkait permasalahan sarana prasarana dan utilitas permukiman di Rumah Susun Bandarharjo untuk kemudian disampaikan kepada pemerintah sehingga permasalahan yang ada dapat segera teratasi. Penghuni rumah susun sebaiknya menjaga sarana prasarana dan utilitas yang sudah ada agar tetap berfungsi dengan baik. Program kerja bakti yang ada perlu lebih dioptimalkan agar tidak ada lagi permasalahan terkait jaringan drainase yang tersumbat karena sampah. Pemerintah juga perlu melakukan kajian atau evaluasi dan mempertimbangkan perlunya menyediakan rumah susun bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang tinggal di kawasan permukiman kumuh agar program pengurangan/penghapusan luasan kawasan permukiman kumuh yang ditargetkan secara nasional dapat tercapai

Actions (login required)

View Item