IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NO.22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN TERHADAP PENGENDARA YANG TIDAK MEMILIKI SURAT IZIN MENGEMUDI (SIM) DI KOTA SEMARANG.
Himawan Prastyo Putra , 8111411225 (2018) IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NO.22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN TERHADAP PENGENDARA YANG TIDAK MEMILIKI SURAT IZIN MENGEMUDI (SIM) DI KOTA SEMARANG. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (1MB) | Preview |
Abstract
Munculnya undang-undang No 22 Tahun 2009 Tentang lalu lintas angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam mendukung pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari upaya memajukan kesejahteraan umum. Pada penerapannya UU 22 Tahun 2009 ini masih menuai permasalahan, Kedisiplinan dalam berlalu lintas di jalan raya, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi,termasuk Semarang dan kota besar lainnya yang setiap harinya padat dengan kendaraan, hingga keadaan lalu lintas Indonesia masih kacau atau berantakan. Salah satunya mengenai kesadaran kepemilikan surat izin mengemudi (SIM) di masyarakat. Oleh karenanya diperlukan pola-pola baru dalam meningkatkan kepedulian masyarakat untuk memiliki surat izin mengemudi. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu Bagaimana implementasi UU No.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan terhadap Pengendara kendaraan bermotor yang tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM) di Kota Semarang dan Bagaimana terobosan hukum dalam menangani masalah yang timbul atas pelaksanaan UU No. 22 Tahun 2009 Lalu Lintas dan Angkutan Jalan terhadap Pengendara kendaraan bermotor yang tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM) di Kota Semarang. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif Deskriptif.Pendekatan ini digunakan apabila data-data yang dibutuhkan berupa informasi yang tidak perlu melakukan perhitungan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu yuridis empiris dengan pendekatan kualitatif Deskriptif. Lokasi penelitian bertempat di jalan raya di sekitar kota Semarang dan di Kantor Satlantas Polrestabes Semarang. Sumber data yang digunakan yaitu data primer berupa wawancara dan data sekunder berupa buku-buku dan perundang-undang serta jurnal untuk mendukung penelitian, serta data tersier berupa kamus-kamus hukum. Hasil penelitian yang pertama menemukan bahwa penerapan UU No. 2 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, khususnya kewajiban dalam memiliki surat izin mengemudi (SIM) telah berjalan dengan baik dan efektif. Namun keefektivan UU ini tidak berjalan dengan mulus setiap saat, karena satlantas polrestabes kota Semarang masih sering menemukan pelanggaran pengendara baik roda 2 (dua) atau roda 4 (empat). Dan kedua, Dalam tindakan apabila menemukan pengendara yang tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM) satlantas kota Semarang dapat melakukan tindak lain selain undang-undang yaitu dengan diskresi atau terobosan hukum. Maka dari itu dibutuhkan beberapa langkah strategi untuk mencegah hal – hal tersebut yaitu perlunya ketegasan dalam melakukan penindakan bagi pengendara bermotor yang tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM) dan bagi pengendara yang belum memiliki SIM dan umurnya cukup untuk segera membuat semua SIM
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pengendara, Surat Izin Mengemudi, Kota Semarang |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Fakultas: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum, S1 |
Depositing User: | S.Hum Maria Ayu |
Date Deposited: | 12 Aug 2020 17:38 |
Last Modified: | 12 Aug 2020 17:38 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/38201 |
Actions (login required)
View Item |