KEANEKARAGAMAN SPESIES FAUNA PADA LAHAN PERTANIAN SELADA ORGANIK DAN ANORGANIK DI DESA BATUR KECAMATAN GETASAN


Ronal Yoki Saputra, 4411413030 (2018) KEANEKARAGAMAN SPESIES FAUNA PADA LAHAN PERTANIAN SELADA ORGANIK DAN ANORGANIK DI DESA BATUR KECAMATAN GETASAN. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 4411413030.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (444kB) | Preview

Abstract

Pertanian sayur di Kecamatan Getasan dikelola oleh petani secara anorganik. Dampak negatif pertanian anorganik telah dirasakan oleh petani, terutama penurunan kesuburan tanah dan kesehatan petani. Beberapa petani beralih ke pengelolaan pertanian secara organik untuk memperbaiki kualitas tanah. Kualitas tanah dapat ditentukan dengan parameter biologis, kimiawi, dan fisik tanah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis keanekaragaman spesies fauna pada lahan pertanian selada organik dan anorganik di Desa Batur, Kecamatan Getasan. Penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga Desember 2017. Lokasi penelitian di lahan pertanian selada organik dan anorganik di Desa Batur. Pemeliharaan selada disesuaikan dengan kebiasaan petani. Selada organik dikelola dengan menggunakan pupuk kandang, pupuk cair organik, dan pestisida alami. Selada anorganik dikelola dengan menggunakan pupuk urea dan insektisida abamektin. Pengambilan sampel tanah dilakukan tiga periode dengan menggunakan metode pemilahan tangan dan corong Tullgren. Indeks keanekaragaman spesies fauna tanah secara berturut-turut dari periode kesatu hingga ketiga di pertanian organik adalah 2,16, 2,20, dan 2,06, sedangkan di pertanian anorganik adalah 1,70, 1,73, dan 1,42. Keseluruhan keanekaragaman tergolong sedang, kecuali periode ketiga di pertanian anorganik yang tergolong rendah. Kandungan C-Organik, NPK, dan kelembapan tanah di pertanian organik adalah 4,13% (tinggi), 0,52% (tinggi), 945,40mg/100g (sangat tinggi), dan 275,52mg/100g (sangat tinggi), sedangkan di pertanian anorganik 3,19% (tinggi), 0,41% (sedang), 339,39mg/100g (sangat tinggi), dan 34,50mg/100g (sedang). Tekstur tanah di pertanian organik tergolong liat berdebu, sedangkan di pertanian anorganik tergolong liat. Hasil penelitian menyimpulkan indeks keanekaragaman spesies fauna tanah di pertanian organik lebih tinggi dibandingkan pertanian anorganik dari ketiga periode. Kandungan C-Organik, NPK, dan kelembapan tanah di pertanian organik lebih tinggi dibandingkan pertanian anorganik. pH tanah di pertanian organik lebih rendah dibandingkan pertanian anorganik. Tekstur liat berdebu di pertanian organik memiliki aerasi yang baik, kemampuan menahan air dan unsurunsur hara yang baik, sedangkan tekstur liat di pertanian anorganik memiliki aerasi buruk, kemampuan menahan air dan unsur-unsur hara yang lebih kuat. Hal ini menunjukkan kualitas tanah berdasarkan parameter biologis, kimiawi, dan fisik tanah di pertanian organik lebih baik dibandingkan pertanian anorganik.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: fauna tanah, keanekaragaman spesies, pertanian anorganik, pertanian organik, selada
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi, S1
Depositing User: dina nurcahyani perpus
Date Deposited: 11 Aug 2020 16:52
Last Modified: 11 Aug 2020 16:52
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/38113

Actions (login required)

View Item View Item