ANALISIS PROTEKSI EDTA TERHADAP STRUKTUR HISTOPATOLOGIS GINJAL TIKUS YANG DIPAPAR Pb ASETAT
Debi Anatiasara, 4411413013 (2018) ANALISIS PROTEKSI EDTA TERHADAP STRUKTUR HISTOPATOLOGIS GINJAL TIKUS YANG DIPAPAR Pb ASETAT. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (1MB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan EDTA sebagai senyawa pengkhelat logam berat terhadap ginjal tikus yang dipapar Pb asetat secara per oral. Telah diketahui bahwa senyawa Pb memiliki efek toksik apabila masuk kedalam tubuh dalam waktu yang lama. Sifat Pb yang toksik ini menimbulkan stres oksidatif mampu menyebabkan kerusakan struktur organ salah satunya organ ginjal. Pemberian EDTA dalam penelitian ini untuk menurunkan kadar Pb darah serta melindungi struktur ginjal tikus yang dipapar Pb asetat. Penelitian ini menggunakan Post Test Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah tikus jantan galur wistar dan sapel yang diambil sebanyak 25 ekor. Sampel dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok Kontrol (K), Kontrol Negatif (KN) diberi Pb asetat 175 mg/kg BB, Kelompok Perlakuan (KP1,KP2,KP3) dipapar Pb aserat 175 mg/kg BB dan EDTA masing-masing 50, 150 dan 250 mg/kg BB. Perlakuan diberikan selama 30 hari, pada hari ke-31 dilakukan pengambilan darah untuk diukur kadar Pb darah, setelah itu tikus dideterminasi dan diambil organ ginjal dibuat preparat histopatologis untuk diamati tingkat kerusakan selnya. Metode pengumpulan data kuantitatif hasil kadar Pb darah dan skoring tingkat kerusakan ginjal dari semua kelompok perlakuan. Data kualitatif dengan interpretasi preparat histopatologis ginjal tikus secara deskriptif. Hasil analisis menggunakan Anova dan Duncan Multiple Range Test (DMRT) menunjukkan adanya penurunan kadar Pb darah dan penurunan kerusakan sel ginjal pada kelompok tikus yang dipapar Pb asetat dan diberi EDTA dibandingkan dengan kelompok tikus yang dipapar Pb asetat tanpa diberi EDTA. Dosis yang paling efektif pada EDTA untuk menurunkan kadar Pb darah adalah 250 mg/kg BB namun banyak ditemukan kerusakan sel pada ginjal tikus, sehingga dosis efektif EDTA yang baik dalam mengkhelat Pb dalam darah adalah 150 mg/kg BB. Dosis EDTA yang efektif dalam melindungi organ ginjal adalah 150 mg/kg BB karena pada dosis ini minim terjadi kerusakan sel pada organ ginjal tikus. Simpulan penelitian ini adalah EDTA mampu mengkhelat kadar Pb darah tikus pada dengan dosis 150 mg/kg BB dan memproteksi organ ginjal tikus pada dosis 150 mg/kg BB, sedangkan pada dosis 250 mg/kg BB EDTA bersifat toksik sehingga merusak sel ginjal.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | EDTA, Pb, struktur histopatologis |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Fakultas: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi, S1 |
Depositing User: | dina nurcahyani perpus |
Date Deposited: | 11 Aug 2020 15:27 |
Last Modified: | 11 Aug 2020 16:39 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/38101 |
Actions (login required)
View Item |