KELAYAKAN MODUL PENGERITINGAN DASAR SEBAGAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN DI SMK PROGRAM KEAHLIAN TATA KECANTIKAN RAMBUT
Istiqomah , 5402412022 (2019) KELAYAKAN MODUL PENGERITINGAN DASAR SEBAGAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN DI SMK PROGRAM KEAHLIAN TATA KECANTIKAN RAMBUT. Under Graduates thesis, UNNES.
Preview |
PDF (KELAYAKAN MODUL PENGERITINGAN DASAR SEBAGAI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN DI SMK PROGRAM KEAHLIAN TATA KECANTIKAN RAMBUT)
- Published Version
Download (1MB) | Preview |
Abstract
Materi keriting dasar merupakan salah satu materi yang harus dikuasai peserta didik. Peningkatan kualitas pembeljaran dapat dilakukan melalui pengembangan media, salah satunya adalah dengan membudayakan penggunaan modul. Selama ini, siswa belum mmepunyai budaya belajar mandiri di rumah, karena belum adanya pegangan sumber belajar dan guru hanya menyampaikan materi denghan ceramah, karena itu, peneliti tertarik untuk untuk membuat modul keiriting dasar yang layak dan bisa menjadi budaya dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana validitas dan kelayakan modul keriting dasar sebagai budaya dalam pembelajran di SMK program keahlian Tata kecantikan rambut. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development sampai tahap uji coba produk awal dengan desain one group pretest-posttest design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI tata kecantikan rambut di SMK N 1Salatiga. Sampel yang digunakan yaitu siswa kelas XI tata kecantikan rambut yang berjumlah 23 siswa. Variabel bebas penelitian ini adalah modul keiritng dasar dan variabel terikat penelitian ini adalah kelayakan modul keriting dasar sebagai budaya. Metode pengumpulan data menggunakan lembar observasi, angket, dan tes. Analisis data menggunakan uji T dan deskriptife persentase. Hasil validitas modul dari ahli materi, ahli bahasa, dan ahli media diperoleh rata-rata 77,2% kriteria layak sehingga modul keriting dasar valid untuk diujikan pada siswa SMK tata kecantikan. Peningkatan hasil belajar aspek kognitif rata-rata pretest 62,17 dan posttest 79,71, dan diperoleh hasil uji T memiliki perbedaan yang signifikan dengan nilai signifikasi 0,000<0,05, yang berati adnya peningkatan nilai dari pretes ke postes. Hasil tanggapan siswa terhadap modul 87% kriteria sangat layak dan penilaian guru 83,62% kriteria sangat layak. Kesimpulan: modul keriting dasar dinyatakan valid oleh ahli dan modul keriting dasar layak digunakan sebagai budaya dalam pembelajran di SMK program keahlian Tata kecantikan rambut. Saran: Siswa harus mebudayakan belajar aktif dan mandiri dalam memanfaatkan media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajarnya dan sebaiknya pendidik mulai mengembangkan media pembelajaran.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | modul, kelayakan, budaya, validitas, keriting dasar |
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools T Technology > TY Pendidikan Kesejahteraan Keluarga > TY4 Tata Kecantikan S1 |
Fakultas: | Fakultas Teknik > Pendidikan Tata Kecantikan, S1 |
Depositing User: | budi Budi santoso perpustakaan |
Date Deposited: | 06 Aug 2020 11:58 |
Last Modified: | 06 Aug 2020 11:58 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/37845 |
Actions (login required)
View Item |