ANALISIS FISIS RADIASI SINAR-X RADIODIAGNOSTIK PADA LARUTAN NATRIUM KLORIDA 0,9% SEBAGAI UPAYA PROTEKSI RADIASI


Amanda Dhyan Purna Ramadhani, 4211415020 (2020) ANALISIS FISIS RADIASI SINAR-X RADIODIAGNOSTIK PADA LARUTAN NATRIUM KLORIDA 0,9% SEBAGAI UPAYA PROTEKSI RADIASI. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 4211415020.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (3MB) | Preview

Abstract

Penggunaan radiasi nuklir di bidang kesehatan telah banyak digunakan. Salah satunya adalah radiasi sinar-x, yang sering dimanfaatkan untuk penyembuhan (radioterapi) maupun untuk mendiagnosis (radiodiagnostik). Perbedaannya berada pada energi yang digunakan. Radioterapi menggunakan sinar-x dengan energi tinggi, seperti untuk terapi tumor atau gondok. Radiodiagnostik menggunakan sinar-x dengan energi yang rendah, seperti untuk foto rontgen tulang dan gigi. Radiasi sinar-x dihasilkan oleh tabung pesawat sinar-X. Sinar-X termasuk jenis radiasi pengion yang dapat mengionisasi materi yang dilaluinya. Hal tersebut juga terjadi pada molekul tubuh manusia. Tubuh manusia tersusun atas air sekurangkurangnya 80%. Air yang terpapar radiasi sinar-x akan terionisasi dan dapat terdisosiasi menjadi racun. Terbentuknya racun adalah akibat dari proses radiolisis air. Pada proses radiolisis air, air akan pecah menjadi HOH+ dan elektron dan proses selanjutnya akan terbentuk H2O2 dan radikal bebas Ho dan OHo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui reaksi yang terjadi pada air yang terpapar radiasi sinar-x sebagai upaya proteksi batas aman dosis radiasi pada manusia. Pada penelitian ini penulis mengiradiasi larutan NaCl 0,9% yang sifatnya menyerupai cairan elektrolit tubuh manusia menggunakan sinar-x radiodiagnostik dan menguji pH larutan hasil iradiasi dan menganalisis sifat fisis sampel menggunakan spektrofotometer infrared. Hasil yang didapatkan yakni pH larutan mengalami peningkatan sebesar 0,2 satuan pada larutan generik dan 0,1 pada larutan patent. Analisis menggunakan spektrofotometer menunjukkan bahwa larutan menjadi tidak stabil dan terjadi hidrolisis. H2O kemudian menjadi H2O+, setelah itu kehilangan elektron menjadi H3O+ dan OHo. Dua buah OH yang bersifat radikal tersebut bersatu menjadi H2O2. Pada larutan fisiologis generik hanya terbentuk ion H3O+ dengan pemberian dosis rata-rata 136 mS/h dan 170 mS/h sedangkan yang patent terbentuk ion H3O+ dengan pemberian dosis 68 mS/h dan 102 mS/h dan dengan dosis rata-rata 170 mS/h sudah terbentuk H2O2. Larutan paten lebih reaktif karen berdasarkan pengujian VIS-NIR ketahui bahwa konsentrasi garam larutan patent lebih kecil dengan perbandingan 1:1,2. Apabila konsentrasinya lebih rendah maka lebih banyak mengandung air kemudian lebih mudah bereaksi dengan elektron sinar-X.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Larutan Garam Fisiologis, Sinar- X, Spektrofotometer, Efek Radiasi
Subjects: Q Science > QC Physics > Geophysics
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Fisika, S1
Depositing User: S.Hum Maria Ayu
Date Deposited: 05 Aug 2020 21:50
Last Modified: 05 Aug 2020 21:50
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/37782

Actions (login required)

View Item View Item