MIKROZONASI POTENSI RAWAN LONGSOR DI JALAN BANJARMANGU-KARANGKOBAR MENGGUNAKAN METODE MIKROSEISMIK


Erna Puspa Dewi, 4211414006 (2018) MIKROZONASI POTENSI RAWAN LONGSOR DI JALAN BANJARMANGU-KARANGKOBAR MENGGUNAKAN METODE MIKROSEISMIK. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 4211414006.pdf]
Preview
PDF
Download (1MB) | Preview

Abstract

Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu daerah dengan tingkat kerawanan longsor tinggi. Dari beberapa kecamatan yang termasuk daerah beresiko tanah longsor adalah Banjarmangu dan Karangkobar. Oleh karena itu perlu dilakukan mitigasi bencana, salah satu tahapannya yaitu pemetaan. Selain pemetaan geologi, pemetaan geofisika juga dapat dimanfaatkan untuk pemetaan daerah rawan longsor. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam bidang geofisika untuk pemetaan daerah rawan longsor tersebut adalah metode mikroseismik Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR). Penelitian ini menggunakan alat seismometer tiga komponen pada 24 titik dibagi menjadi 6 line denga jar kantar line 100 m dan jarak antar titik 50 m. Prosesing data dilakukan dengan metode HVSR menggunakan software geopsy untuk mendapatkan nilai frekuensi natural dan faktor amplifikasi. Nilai-nilai yang didapat tersebut kemudian digunakan untuk memperoleh nilai-nilai parameter tanah seperti nilai ketebalan lapisan sedimen, nilai indeks kerentanan tanah, nilai percepatan tanah maksimum dan nilai pergeseran regangan tanah. Hasil penelitan menjelaskan bahwa kondisi fisis di jalan Banjarmangu Karangkobar terdiri dari parameter nilai ketebalan lapisan sedimen berkisar antara 13m sampai dengan 198m,nilai indeks kerentanan tanah antara 0,5 sampai dengan 11,4, nilai percepatan gerakan tanah 22,1 hingga 77 gal, dan nilai pergeseran regangan tanah (Ground Shear Strain) berkisar antara 0,22 x 10-2 γ sampai dengan 1.32 x 10-2 γ . Dari parameter tersebut diperoleh mikrozonasi potensi rawan longsor di jalan Banjarmangu Karangkobar berdasarkan parameter fisis dan geologis, daerah dengan tingkat kerawanan longsor tinggi terdapat di titik 3, 11, dan 17. Pada daerah yang memiliki kerawanan longsor tinggi disarankan untuk ditanami pohon dengan akar yang kuat dan dibuat sistem terasering bila untuk pertanian. Gedung sebaiknya tidak didirikan didekat tebing yang memiliki tingat kerawanan longsor tinggi.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Mikrozonasi, Kerentanan Tanah, Ground Shear Strain,
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Q Science > QC Physics
Q Science > QC Physics > Geophysics
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Pendidikan Fisika, S1
Depositing User: dina nurcahyani perpus
Date Deposited: 28 Jul 2020 18:10
Last Modified: 28 Jul 2020 18:10
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/37545

Actions (login required)

View Item View Item