MUSIK TRADISIONAL KENTHONGAN DI DESA RAWALO KECAMATAN RAWALO KABUPATEN BANYUMAS: KAJIAN BENTUK PERTUNJUKAN.
Resti Indah Previanti, 2501401028 (2006) MUSIK TRADISIONAL KENTHONGAN DI DESA RAWALO KECAMATAN RAWALO KABUPATEN BANYUMAS: KAJIAN BENTUK PERTUNJUKAN. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (MUSIK TRADISIONAL KENTHONGAN DI DESA RAWALO KECAMATAN RAWALO KABUPATEN BANYUMAS: KAJIAN BENTUK PERTUNJUKAN.)
- Published Version
Download (324kB) | Preview |
Abstract
Kesenian tradisional Kenthongan merupakan salah satu kesenian yang dimiliki oleh masyarakat Banyumas khususnya di Desa Rawalo, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas. Setiap tahun pada bulan Agustus masyarakat Desa Rawalo disibukkan dengan adanya perlombaan Kenthongan yang diadakan oleh pihak Pemerintah Kabupaten Banyumas. Dalam mengikuti perlombaan dibutuhkan banyak biaya, tenaga serta materi, namun hal tersebut tidak menjadi masalah dan penghalang untuk mengikuti perlombaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan kesenian musik tradisional Kenthongan kelompok “Bobeng” di Desa Rawalo dan mengetahui bagaimana dukungan warga desa Rawalo terhadap kesenian Kenthongan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat deskriptif bertujuan untuk mendapatkan gambaran obyek. Penelitian berdasarkan fakta yang ada, kemudian diperkaya ke dalam bentuk kalimat sehingga pembaca bisa memahami obyek penelitian. Lokasi penelitian adalah di Desa Rawalo, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas. Teknik yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesenian musik tradisional Kenthongan yang semula berfungsi sebagai penggugah sahur di bulan Ramadhan, kini berkembang dan menjadi sebuah kesenian yang dibanggakan oleh masyarakat Banyumas dan desa Rawalo pada khususnya. Alat musik yang digunakan dalam pertunjukan musik tradisional Kenthongan dari kelompok Bobeng terdiri atas kenthongan, gambang, angklung, seruling, kendang (teplak), jun, tamborin, dan keretan. Kelompok Bobeng terdiri dari 45 orang yang dipimpin oleh seorang mayoret putri dan seorang mayoret putra. Sebelum melakukan pementasan ataupun perlombaan kelompok Bobeng melakukan latihan dua kali sehari diwaktu sore dan malam hari selama sebulan. Warga sangat mendukung keberadaan kesenian tradisional Kenthongan karena merupakan kebanggan jika kelompok mereka sebagai juara. Pemerintah daerah Kabupaten Banyumaspun sangat mendukung adanya kesenian tradisional Kenthongan, hal itu dapat dilihat dari menjadikannya kesenian tersebut sebagai ciri khas serta sebagai aset budaya bagi Kabupaten Banyumas. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disampaikan saran kepada pemain Kenthongan hendaknya lebih ditingkatkan lagi kreativitas dan kualitas dalam bermain musik tradisional Kenthongan. Kepada iii Pemerintah daerah Kabupaten Banyumas agar dapat memberikan bantuan dana setiap diadakan perlombaan serta lebih bisa memberikan peluang kepada kelompok-kelompok musik tradisional Kenthongan untuk tampil di tempat-tempat wisata dan pada acara-acara resmi Kabupaten Banyumas.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Subjects: | M Music and Books on Music > M Music |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik, S1 (Pendidikan Seni Musik) |
Depositing User: | Users 98 not found. |
Date Deposited: | 23 Aug 2011 04:48 |
Last Modified: | 23 Aug 2011 04:48 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/3657 |
Actions (login required)
View Item |