FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungtuban, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora)


Ngainis Sholihatin Nisa’ , 6411415031 (2019) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungtuban, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora). Under Graduates thesis, UNNES.

[thumbnail of FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungtuban, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora)]
Preview
PDF (FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungtuban, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora)) - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Stunting merupakan suatu kondisi dimana terjadi gagal tumbuh pada anak balita (bawah lima tahun) disebabkan oleh kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Target pemerintah dalam RPJMN tahun 2019 adalah sebesar 28%. Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Blora tahun 2018, Puskesmas Kedungtuban merupakan puskesmas yang memiliki kasus stunting paling tinggi, yaitu kasusnya sebesar 622 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kedungtuban, Kabupaten Blora. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif analitik observasional dengan desain case control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita usia 24-59 bulan yang melakukan pemeriksan dan tercatat datanya di Puskesmas Kedungtuban. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 116 balita, 58 sampel kasus dan 58 sampel kontrol. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non random sampling dengan metode purposive sampling. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-square,dan apabila syarat uji Chi-Square tidak terpenuhi menggunakan uji Fisher. Hasil dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara riwayat BBLR (p=0,000), riwayat pemberian ASI Eksklusif (p=0,000), riwayat pemberian MP-ASI (p=0,000), usia ibu saat hamil (p=0,001), usia kehamilan ibu (p=0,000), tinggi badan ibu (p=0,000), tinggi badan ayah (p=0,000), status gizi ibu saat hamil (p=0,000), jarak kelahiran (0,021), status pendidikan ibu (p=0,001) dan riwayat ISPA (0,000) dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kedungtuban. Puskesmas diharapkan untuk melakukan sosialisasi tentang pentingnya memberikan ASI Eksklusif, Inisiasi Menyusu Dini, Pemberian MP-ASI yang baik kepada calon orangtua.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Faktor-faktor, Stunting, Balita usia 24-59 bulan
Subjects: O Sport > Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas: Fakultas Ilmu Keolahragaan > Kesehatan Masyarakat, S1
Depositing User: indah tri pujiati
Date Deposited: 26 May 2020 14:31
Last Modified: 26 May 2020 14:31
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/36389

Actions (login required)

View Item View Item