Sarah Rahma Berlianty , 6411414165 (2018) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN LOST TO FOLLOW UP PADA TERAPI ANTIRETROVIRAL (Studi Kasus di Balai Kesehatan Masyarakat Wilayah Semarang). Under Graduates thesis, UNNES.

Preview

PDF (FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN LOST TO FOLLOW UP PADA TERAPI ANTIRETROVIRAL (Studi Kasus di Balai Kesehatan Masyarakat Wilayah Semarang)) - Published Version Download (545kB) | Preview

Abstract

Secara kumulatif, berdasarkan data per 2017 sejumlah 54 pasien (27%)periode 2015 - 2017 tidak hadir ke klinik VCT Balkesmas Wilayah Semarang ≥ 3 bulan setelah kunjungan terakhir untuk mengikutiterapi ARV atau disebut dengan lost to follow up. ODHA yang mengalami lost to follow up dalam terapi ARV dapat menyebabkan berhentinya terapi, meningkatkan risiko kematian, serta menyulitkan untuk evaluasi dan pelayanan terapi ARV. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadianlost to follow up pada terapi antiretroviral. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan penelitian case control.Sampel yang ditetapkan sebesar 30 kasus dan 30 kontrol. Data diperoleh dari rekam medis yang ada di Balkesmas Wilayah Semarang dan dianalisis dengan uji chi square. Hasil menunjukkan bahwa tingkat pendidikan rendah (p=0,019), adanya infeksi oportunistik (p=0,039), dan stadium klinis (p=0,018) berhubungan dengan kejadian lost to follow up. Saran dari penelitian ini adalah pelayanan kesehatan melakukan pendampingan bagi ODHA yang mengikuti terapi ARV.

Actions (login required)

View Item