SINTESIS CARBON NANODOTS (C-DOTS) DARI EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) DAN APLIKASINYA SEBAGAI SUPLEMEN TANAMAN


Lathifatus Sholikhah, 4211415027 (2019) SINTESIS CARBON NANODOTS (C-DOTS) DARI EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) DAN APLIKASINYA SEBAGAI SUPLEMEN TANAMAN. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of SINTESIS CARBON NANODOTS (C-DOTS) DARI EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) DAN APLIKASINYA SEBAGAI SUPLEMEN TANAMAN] PDF (SINTESIS CARBON NANODOTS (C-DOTS) DARI EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) DAN APLIKASINYA SEBAGAI SUPLEMEN TANAMAN) - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Tanaman membutuhkan unsur hara yang penting untuk pertumbuhan. Akan tetapi, unsur hara yang sering digunakan dalam dekade terakhir ialah pupuk anorganik berbahan dasar nano. Di sisi lain, pupuk anorganik berbahan dasar nano membahayakan ekosistem dan mahluk hidup yang mengkonsumsinya, sehingga dibutuhkan upaya untuk membuat pupuk berbahan dasar nano yang ramah lingkungan dan aman untuk dikonsumsi. C-Dots dapat disintesis dari bahan dasar organik yang tidak beracun dan ramah lingkungan berasal dari limbah kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus). Bahan dasar pembutan menggunakan ekstrak kulit buah naga merah yang mengandung gugus nitrogen pada senyawa betalainnya. Dengan kandungan gugus nitrogen yang tinggi diharapkan dapat menjadi solusinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sifat optik dan strukturnya serta efektivitas penggunaan C-Dots ekstrak kulit buah naga merah sebagai suplemen pertumbuhan tanaman. Sintesis C-Dots dilakukan menggunakan metode microwave dengan variasi waktu pemanasan suhu ruang, 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit, 25 menit dan 30 menit daya yang tetap yaitu 230 watt. Treatment pemberian suplemen ke tanaman dilakukan sebesar 20 ml/L setiap tiga hari sekali. Hasil sintesis menunjukkan sifat fluoresensi dengan warna emisi biru kehijauan saat diradiasi sinar UV. Pendaran tersebut mengindikasikan terbentuknya C-Dots. Spektrum absorbansi C-Dots berada pada rentang panjang gelombang 375-700 nm. Intensitas absorbansi maksimum berada pada panjang gelombang 412 nm mengindikasikan adanya transisi elektron π–π* dan transisi n–π*, sedangkan intensitas emisi maksimum pada panjang gelombang 450 nm (1,92 eV). Sintesis CDots ekstrak kulit buah naga merah mengakibatkan perubahan struktur. Pemanasan mengakibatkan bertambahnya ikatan C=N dan ikatan C=O pada bilangan gelombang 1644 cm-1 yang mengikasikan adanya proses karbonisasi untuk membentuk inti karbon. Ukuran kecil, reaktivitas, dan luas permukaan spesifik suplemen C-Dots yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan pupuk curah, dapat meningkatkan kelarutan, difusi, ketersediaan hara pada tanaman dan meningkatkan pertumbuhan serta mengurangi pencemaran lingkungan. Pemberian suplemen C-Dots setiap tiga hari sekali menghasilkan laju pertumbuhan tanaman optimum sebesar 0,8875 cm/hari. Kelebihan tersebut menjadikan C-Dots dari ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) berpotensi sebagai suplemen pertumbuhan tanaman. Hal ini didukung dengan adanya interaksi pada bilangan gelombang 1483 cm-1 sehingga menghasilkan gugus fungsi C-N.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: C-Dots, kulit buah naga merah, suplemen, tanaman
Subjects: Q Science > QC Physics
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Pendidikan Fisika, S1
Depositing User: Retma IF UPT Perpus
Date Deposited: 15 May 2020 14:08
Last Modified: 10 May 2022 06:50
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/36321

Actions (login required)

View Item View Item