PENGARUH RASIO JUMLAH DAN DIAMETER BOLA BAJA DALAM PROSES SINTESIS MATERIAL DENGAN SHAKER MILLING TERHADAP UKURAN PARTIKEL KAOLIN


Wahyu Akbar Jatmiko , 5201415064 (2019) PENGARUH RASIO JUMLAH DAN DIAMETER BOLA BAJA DALAM PROSES SINTESIS MATERIAL DENGAN SHAKER MILLING TERHADAP UKURAN PARTIKEL KAOLIN. Under Graduates thesis, UNNES.

[thumbnail of PENGARUH RASIO JUMLAH DAN DIAMETER BOLA BAJA DALAM PROSES SINTESIS MATERIAL DENGAN SHAKER MILLING TERHADAP UKURAN PARTIKEL KAOLIN]
Preview
PDF (PENGARUH RASIO JUMLAH DAN DIAMETER BOLA BAJA DALAM PROSES SINTESIS MATERIAL DENGAN SHAKER MILLING TERHADAP UKURAN PARTIKEL KAOLIN) - Published Version
Download (665kB) | Preview

Abstract

Penggunaan shaker milling dalam proses sintesis material kaolin mempengaruhi hasil atau ukuran partikelnya. Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi hasil dari shaker milling tersebut. Salah satu hal yang mempengaruhi hasil sintesis menggunakan shaker milling adalah rasio dan jumlah bola baja yang digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio jumlah dan diameter bola baja dalam proses sintesis material kaolin dengan shaker milling terhadap ukuran partikelnya. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen, yang bertujuan mengetahui sebab dan akibat berdasarkan perlakuan yang diberikan oleh peneliti. Pada penelitian ini, perlakuan yang diberikan oleh peneliti adalah sintesis material kaolin menggunakan alat shaker milling dengan variasi rasio dan diameter bola baja. Proses shake milling menggunakan bola baja diameter 10 mm dan 15 mm. Variasi rasio bola yang digunakan adalah 1:9, 3:7, 5:5, 7:3, dan 9:1. Analisis data yang digunakan yang digunakan pada penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian yang telah didapatkan setelah melakukan proses pengukuran partikel yang telah disintesis menggunakan rasio bola 1:9, 3:7, 5;5, 7:3, dan 9:1 secara berturut-turut adalah 1068,52 nm, 580,41 nm, 402,44 nm, 454,69 nm, dan 5,51 nm. Jumlah persentase partikel terkecil material yang telah disintesis dari setiap rasio bola yang digunakan secara berturut-turut adalah 0,92 %, 1,96 %, 3,48 %, 2,23 %, dan 7,81 %. Berdasarkan pengukuran diperoleh ukuran partikel terkecil pada rasio bola 9:1 dengan ukuran partikel 5,51 nm, dan ukuran partikel terbesar pada rasio bola 1:9 dengan ukuran partikel 1068,52 nm. Jumlah persentase partikel terkecil yang paling banyak pada rasio bola 9:1 dengan jumlah 7,81 %, persentase partikel terkecil yang paling sedikit pada rasio bola 1:9 dengan jumlah 0,92 %. Penggunaan rasio bola yang disarankan untuk mendapatkan ukuran partikel yang optimum adalah rasio 9:1.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: kaolin, rasio bola, shake milling, ukuran partikel.
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Fakultas: Fakultas Teknik > Pendidikan Teknik Mesin, S1
Depositing User: budi Budi santoso perpustakaan
Date Deposited: 11 May 2020 15:15
Last Modified: 11 May 2020 15:15
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/36223

Actions (login required)

View Item View Item