PENYELESAIAN PERKARA PIDANA MELALUI RESTORATIVE JUSTICE TERHADAP TINDAK PIDANA YANG DILAKUKAN OLEH MANULA (STUDI NORMATIF DAN SOSIOLOGIS)
Wahyu Nur Dwi Wijayanto , 8111413155 (2019) PENYELESAIAN PERKARA PIDANA MELALUI RESTORATIVE JUSTICE TERHADAP TINDAK PIDANA YANG DILAKUKAN OLEH MANULA (STUDI NORMATIF DAN SOSIOLOGIS). Under Graduates thesis, UNNES.
Preview |
PDF (PENYELESAIAN PERKARA PIDANA MELALUI RESTORATIVE JUSTICE TERHADAP TINDAK PIDANA YANG DILAKUKAN OLEH MANULA (STUDI NORMATIF DAN SOSIOLOGIS) )
- Published Version
Download (1MB) | Preview |
Abstract
Melihat kondisi manula yang mengalami penurunan dibeberapa aspek, kiranya perlu pemberlakuan yang berbeda dari aparat penegak hukum dalam menangani perkara pidana yang dilakukan oleh manula. Sangat disayangkan apabila seorang lansia yang terjerat suatu tindak pidana harus menjalani suatu proses hukum yang memakan waktu cukup lama sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana dan akhirnya pada proses pengadialan divonis terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan suatu tindak pidana. Permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimanakah praktek penyelesaian perkara pidana terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh manula? 2) Bagaimanakah kebijakan penyelesaian perkara pidana melalui restorative justice terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh manula? Penelitian skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode normartif-sosiologis. Data yang digunakan berasala dari data primer dan sekunder. Teknik pengambilan data menggunakan metode wawancara dan studi kepustakaan. Validitas data dilakukan dengan teknik triangulasi data, dengan menggunakan sumber, metode dan teori. Analisis data lebih menekankan pada bahan hukum sekunder. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan praktek penyelesaian perkara pidana terhadap tersangka/terdakwa manula diselesaikan dengan mekanisme sebagaimana diatur di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Artinya manula di sini dipersamakan perlakuannya dengan orang dewasa lain yang belum memasuki usia lanjut. Proses semacam ini penulis temukan pada instansi Kejaksaan Negeri Kota Semarang dan Pengadilan Negeri Semarang. Namun lain halnya di Poltertabes Kota Semarang, penulis menemukan proses penyelesaian perkara pidana terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh manula dengan cara restorative justice. Kebijakan penyelesaian perkara pidana melalui restorative justice terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh manula belum diatur dalam KUHAP sekarang ini. Padahal jika melihat kondisi manula yang mengalami penurunan baik dari aspek fisik, psikologi, dan sosial sangat disayangkan apabila manula yang terjerat hukum diproses dengan menggunakan mekanisme sebagaimana diatur KUHAP. Maka dari itu, perlu kiranya KUHAP yang akan datang mengakomodir penyelesaian semacam itu beserta mekanismenya. Simpulan dalam penelitian ini adalah praktek penyelesaian perkara pidana terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh manula pada instansi Polrestabes Semarang di lakukan restorative justice. Sedangkan pada Kejaksaan Negeri Kota Semarang dan Pengadilan Negeri Semarang dilakukan melalui mekanisme KUHAP. Dewasa ini, formulasi kebijakan penyelesaian perkara pidana melalui restorative justice untuk manula belum diatur. Maka dari itu, perlu kiranya KUHAP yang akan datang mengakomodir penyelesaian semacam itu beserta mekanismenya
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | penyelesaian perkara pidana, manula, restorative justice |
Subjects: | K Law > K Law (General) K Law > KB Hukum |
Fakultas: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum, S1 |
Depositing User: | indah tri pujiati |
Date Deposited: | 04 May 2020 13:20 |
Last Modified: | 04 May 2020 13:20 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/36073 |
Actions (login required)
View Item |