BIMBINGAN SOSIAL BAGI ANAK KORBAN TINDAK KEKERASAN SEKSUAL DI KOTA SEMARANG


Selvi Kusuma Wardani , 1201415058 (2020) BIMBINGAN SOSIAL BAGI ANAK KORBAN TINDAK KEKERASAN SEKSUAL DI KOTA SEMARANG. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of BIMBINGAN SOSIAL BAGI ANAK KORBAN TINDAK KEKERASAN SEKSUAL DI KOTA SEMARANG]
Preview
PDF (BIMBINGAN SOSIAL BAGI ANAK KORBAN TINDAK KEKERASAN SEKSUAL DI KOTA SEMARANG) - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Bimbingan sosial adalah proses pemberian bantuan kepada individu secara terus menerus supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri dan lingkungan sekitar, memberikan bantuan secara psikis dan mental kepada para anak korban tindak kekerasan seksual yang bermasalah pada saat bersosialisasi dengan masyarakat atau karena anak korban tindak kekerasan seksual mengalami masalah-masalah pribadi yang membutuhkan bimbingan agar anak korban tindak kekerasan seksual tersebut dapat memecahkan masalahnya. Bimbingan sosial dapat berupa bimbingan pribadi atau individu dan bimbingan kelompok. Bimbingan sosial bertujuan untuk mengatasi dampak psikis dan fisik yang dialami oleh korban tindak kekerasan seksual. Penelitian ini mengunakan pendekatan penelitian kualitatif. Subjek pada penelitian ini berjumlah 7 orang, yaitu 4 anak korban tindak kekerasan seksual, dan 3 pembimbing sosial dari PPT Seruni. Data dikumpulkan melalui wawancara,observasi dan dokumentasi. Informan dalam penelitan ini adalah 2 orang yaitu Kepala PPT Seruni dan Penyidik Polrestabes Semarang. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pelaksanaan bimbingan sosial bagi anak korban tindak kekerasan seksual sesuai aturan dan tahapan yang telah ditetapkan. Tahap pelaksanaan yang pertama adalah pelaporan yang dilakukan di Polrestabes Semarang dan kemudian dilaksanakan bimbingan sosial kelompok kepada orang tua dan anak korban kekerasan seksual. Lalu pada tahap selanjutnya adalah pelaksanaan bimbingan sosial secara individu yang disesuaikan dengan kasus yang dialami oleh korban. Sedangkan, hambatan dalam pelaksanaan bimbingan sosial tersebut adalah rendahnya kesadaran saksi dalam menghadiri proses pemeriksaan, keterangan korban yang tidak terus terang, dan kurangnya perhatian orang tua dalam mendampingi korban. Keberhasilan pelaksanaan bimbingan sosial dinilai dari keberhasilan pembimbing sosial dalam menangani kasus kekerasan seksual. Disimpulkan secara umum bahwa pelaksanaan bimbingan sosial dapat terlaksana dengan baik jika sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Saran yang peneliti usulkan sebaiknya pada tahap pelaporan keterangan saksi dan korban harus memberikan informasi dengan sebenarnya. Sehingga, laporan tentang kasus kekerasan seksual dapat diselesaikan dengan baik.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Bimbingan Sosial, Anak, Kekerasan Seksual
Subjects: Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Luar Sekolah, S1
Fakultas: Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Luar Sekolah (S1)
Depositing User: Retma IF UPT Perpus
Date Deposited: 22 Apr 2020 19:30
Last Modified: 22 Apr 2020 19:30
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/35922

Actions (login required)

View Item View Item