“KERONCONG DI SURAKARTA: PERJALANAN DARI TAHUN 1960 HINGGA TAHUN 1995”


Dian Eka Christy , 3111414018 (2019) “KERONCONG DI SURAKARTA: PERJALANAN DARI TAHUN 1960 HINGGA TAHUN 1995”. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of “KERONCONG DI SURAKARTA: PERJALANAN DARI TAHUN 1960 HINGGA TAHUN 1995”]
Preview
PDF (“KERONCONG DI SURAKARTA: PERJALANAN DARI TAHUN 1960 HINGGA TAHUN 1995”) - Published Version
Download (523kB) | Preview

Abstract

Surakarta merupakan kota budaya, kota yang kaya akan ragam kesenian. Secara sosial masyarakat Surakarta tertarik dengan bentuk kesenian rakyat yang mudah sekali dikonsumsi. Sedangkan unruj musik keroncong dengan alunan yang santai, dinilai selaras dengan budaya masyarat Surakarta sehingga terlihat cocok dengan kehidupan sehari-hari. Letak geografipun menjadi faktor dimana kota Surakarta di kelilingi pemandangan alam yang asri dan letak yang strategis, membantu penyebaran musik keroncong dengan mudah. Banyak lagu keroncng terinspirasi dari keindahan alam kota Surakarta. Selain gamelan Jawa, keroncong menjadi salah satu primadona dari Surakarta. Pada tahun 1960-an, keroncong berada dalam masa kejayaannya, dimana banyaknya lagu yang diproduksi pada tahun-tahun ini dan banyaknya musisi keroncong Surakarta yang dikenal oleh masyarakat luas. Permasalah yang dikaji yaitu: (1) Bagaimana muncul dan berkembangnya musik keroncong di Surakarta. (2) Bagaimana kondisi musik keroncong di Surakarta pada tahun 1960−1995. (3) Faktor apa saja yang mempengaruhi eksistensi keroncong di Surakarta. Penelitian ini menggunakan penelitian sejarah yang dilakukan dengan mencari data dan sumber pada tahun 1960-1995 dari beberapa srsip seperti arsip surat kabar Suara Merdeka, arsip Lokananta, majalah Aktuil, dan majalah Vista serta beberapa wawancara dengan pelaku sejarah maupun saksi sejarah. Kemudian langkah selanjutnya ditelusuri keasliannya dan kemudian dicari antar data agar relevan. Selanjutnya langkah terakhir adalah menuliskan secara kronologis. Perkembangan keroncong Surakarta dan sekitarnya dipengaruhi oelh nada pentatonis (musik gamelan). Gamelan sudah ada sejak sebelum kemerdekaan. Pengaruh tradisi gamlan Jawa menghasilkan sebuah repertoar yang disebut yang disebut “Langgam Jawa”. Duan unsur yang ada dalam kategori ini adalah syair dalam bahasa Jawa. Dan tangga nada yang iramanya jugga dari musik daerah. Namun eksisteni keroncong sendiri semakin lama semakin memudar terkikis budaya pop pada tahun 1970-an awal. Kaum muda lebih cenderung memilih musik yang sedang tren pada zaman itu (pop dan rock). Anggapan kaum muda tentang keroncong adalah musik orang tua dan kampungan.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: perjalanan, keroncong, Surakarta.
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Ilmu Sejarah, S1
Depositing User: Retma IF UPT Perpus
Date Deposited: 21 Apr 2020 00:12
Last Modified: 21 Apr 2020 00:12
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/35862

Actions (login required)

View Item View Item