Kesenian Jathilan Sebagai Bentuk Sajian Wisata Di Objek Wisata Kaliurang.
Andri Tri Susilowati, 2454000016 (2005) Kesenian Jathilan Sebagai Bentuk Sajian Wisata Di Objek Wisata Kaliurang. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (Kesenian Jathilan Sebagai Bentuk Sajian Wisata Di Objek Wisata Kaliurang.)
- Published Version
Download (76kB) | Preview |
Abstract
Kesenian Jathilan merupakan salah satu kesenian tradisional yang terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Ditinjau dari fungsinya, kesenian Jathilan pada saat ini telah berubah dari konteks yang semula ritual religius, bersifat sakral dan magis, menjadi non ritual dan non religius, yakni kesenian Jathilan berfungsi sebagai seni pertunjukan, namun tidak menghilangkan unsur asli dari kesenian Jathilan. Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni, masyarakat mengalami perkembangan yang mengarah ke perubahan. Untuk mengantisipasi perubahan tersebut, para seniman kesenian Jathilan mengemas kesenian Jathilan sebagai seni wisata dengan kemasan yang menarik dan disesuaikan dengan selera masyarakat atau wisatawan agar kesenian Jathilan sebagai seni wisata di objek wisata Kaliurang diminati wisatawan. Permasalahan yang akan dikaji adalah mengenai bagaimana kemasan kesenian Jathilan sebagai bentuk sajian wisata di objek wisata Kaliurang, serta kreativitas seniman kesenian Jathilan dalam menyajikan kesenian Jathilan agar dapat menarik minat para wisatawan. Tujuan diadakan penelitian adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan kemasan kesenian Jathilan sebagai bentuk sajian wisata di objek wisata Kaliurang, serta kreativitas seniman kesenian Jathilan dalam menyajikan kesenian Jathilan agar dapat menarik minat para wisatawan. Manfaat penelitian adalah memberikan informasi pada masyarakat untuk dapat mengenal kesenian Jathilan, dijadikan landasan untuk lebih mengembangkan dan mengemas kesenian Jathilan sebagai bentuk sajian wisata, dan memberi masukan dan pertimbangan untuk lebih meningkatkan sajian wisata. Penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif, dengan demikian akan menghasilkan data yang bersifat deskriptif. Lokasi penelitian adalah objek wisata Kaliurang Daerah Istimewa Yogyakarta. Fokus penelitian pada kesenian Jathilan mencakup kemasan kesenian Jathilan sebagai bentuk sajian wisata, unsur-unsur pendukung kesenian Jathilan, serta kreativitas seniman dalam menyajikan kesenian Jathilan. Sumber data dari teknik observasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan data. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa kesenian Jathilan di objek wisata Kaliurang dipertunjukkan pada acara pentas seni di objek wisata Kaliurang setiap minggu dan dilaksanakan di sebuah arena di Telogo Putri objek wisata Kaliurang. Adapun urutan pertunjukan kesenian Jathilan di objek wisata Kaliurang terdiri dari lima bagian yaitu: 1) penyediaan sesajen, 2) babak 1 (nggampingan), 3) dagelan yang dilakukan oleh Penthul dan Tembem, 4) babak 2 (temanggungan), dan 5) babak 3 (Kejawen). Setiap babak pada pertunjukan kesenian Jathilan di objek wisata Kaliurang dilakukan oleh penari Jathilan yang biasa disebut dengan Jongki yang berjumlah 6 orang. Gerak pada pertunjukan kesenian Jathilan di objek wisata Kaliurang tidak mempunyai aturan yang baku. Ragam gerak pada pertunjukan kesenian Jathilan menggambarkan persiapan prajurit sebelum melakukan latihan perang dan ragam gerak yang menggambarkan prajurit melakukan latihan perang. Alat musik yang digunakan dalam pertunjukan yaitu: seperangkat gamelan laras slendro, bende, dan alat musik band. Tata busana yang dikenakan para penari kesenian Jathilan adalah kostum kejawen. Tata rias wajah para Jongki adalah rias muka yang dibuat tebal, terutama alis dan perona pipi. Tempat pentas pertunjukan kesenian Jathilan di objek wisata Kaliurang adalah berbentuk tanah lapang terbuka. Properti yang digunakan adalah kuda kepang, cambuk atau pedang yang terbuat dari bambu. Tata cahaya pada pertunjukan kesenian Jathilan di objek wisata Kaliurang dengan pencahayaan matahari. Kreativitas seniman kesenian Jathilan dalam menyajikan kesenian Jathilan agar dapat diminati para wisatawan dilakukan oleh pencipta tari, pawang, penari atau Jongki, pemusik dan penyanyi. Berdasarkan hasil penelitian dikemukakan saran sebagai berikut: pertama, para seniman lebih meningkatkan kreativitas dalam mengemas pertunjukan kesenian Jathilan agar pertunjukan kesenian Jathilan semakin diminati oleh wisatawan serta mencari bibit-bibit baru agar terjadi perbaharuan pada anggota grup kesenian Jathilan sehingga kesenian Jathilan bertahan kelangsungan hidupnya. Kedua, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata khususnya pengelola objek wisata Kaliurang dapat memperbaiki tempat pertunjukan kesenian Jathilan di objek wisata Kaliurang sehingga para penonton merasa nyaman dalam menikmati pertunjukan kesenian Jathilan.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NX Arts in general |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik, S1 (Pendidikan Seni Tari) |
Depositing User: | Users 98 not found. |
Date Deposited: | 22 Aug 2011 06:34 |
Last Modified: | 22 Aug 2011 06:34 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/3585 |
Actions (login required)
View Item |