MORTALITAS LARVA Oryctes rhinoceros AKIBAT PERLAKUAN LARUTAN METABOLIT SEKUNDER Beauveria bassiana DAN Beauveria bassiana DALAM FORMULASI KAOLIN


Tria Cahyanti , 4411415031 (2019) MORTALITAS LARVA Oryctes rhinoceros AKIBAT PERLAKUAN LARUTAN METABOLIT SEKUNDER Beauveria bassiana DAN Beauveria bassiana DALAM FORMULASI KAOLIN. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of MORTALITAS LARVA Oryctes rhinoceros AKIBAT PERLAKUAN LARUTAN METABOLIT SEKUNDER Beauveria bassiana DAN Beauveria bassiana DALAM FORMULASI KAOLIN]
Preview
PDF (MORTALITAS LARVA Oryctes rhinoceros AKIBAT PERLAKUAN LARUTAN METABOLIT SEKUNDER Beauveria bassiana DAN Beauveria bassiana DALAM FORMULASI KAOLIN) - Published Version
Download (940kB) | Preview

Abstract

Oryctes rhinoceros (Kumbang tanduk) merupakan hama utama tanaman kelapa di Indonesia. Pengendalian O. rhinoceros dapat dilakukan dengan menggunakan cendawan entomopatogen Beauveria bassiana. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis keefektifan jamur B. bassiana dalam formulasi kaolin dan larutan metabolit sekunder terhadap mortalitas larva O. rhinoceros. Populasi dalam penelitian ini adalah larva O.rhinoceros yang diperoleh dari Desa Jeruk Wangi, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara. Sampel yang digunakan adalah 30 larva O. rhinoceros instar 3 dengan berat tubuh 10-16 gr dengan panjang tubuh 7-10 cm. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari tiga perlakuan dengan 10 ulangan yaitu kontrol, 2 gr B. bassiana dalam formulasi kaolin dan 25 ml larutan metabolit sekunder dalam media pupuk kandang sebanyak 200 gr. Pengamatan dilakukan setiap 2 hari sekali sampai seluruh larva perlakuan mati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larva O. rhinoceros yang terinfeksi B. bassiana dalam formulasi kaolin mati dalam keadaan tubuh mengeras dan ditumbuhi hifa jamur yang berwarna putih seperti tepung pada permukaan tubuh larva. Larva O. rhinoceros pada perlakuan larutan metabolit sekunder mati dalam keadaan tubuh lunak dan tidak ditumbuhi hifa jamur pada permukaan tubuh larva. B. bassiana dalam formulasi kaolin lebih cepat mematikan larva O. rhinoceros. Larva mulai mati pada hari ke 8 setelah perlakuan dan kematian total (100%) terjadi pada hari ke 20 setelah perlakuan. Larutan metabolit sekunder mematikan larva O. rhinoceros mulai hari ke 14 dan pada hari ke 20 setelah perlakuan kematian larva O. rhinoceros menjadi 40%.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Beauveria bassiana, larutan metabolit sekunder, Oryctes rhinoceros
Subjects: Q Science > QH Natural history
Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi, S1
Depositing User: Retma IF UPT Perpus
Date Deposited: 16 Apr 2020 20:25
Last Modified: 16 Apr 2020 20:25
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/35828

Actions (login required)

View Item View Item