STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI JAMBU BIJI GETAS MERAH DI DESA TAMANREJO KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN KENDAL


Zaroni , 7101413235 (2019) STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI JAMBU BIJI GETAS MERAH DI DESA TAMANREJO KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN KENDAL. Under Graduates thesis, UNNES.

[thumbnail of STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI JAMBU BIJI GETAS MERAH DI DESA TAMANREJO KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN KENDAL]
Preview
PDF (STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI JAMBU BIJI GETAS MERAH DI DESA TAMANREJO KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN KENDAL) - Published Version
Download (986kB) | Preview

Abstract

Usahatani jambu biji bisa memberikan kontribusi potensial untuk dikembangkan baik dari aspek hulu kegiatan pada usahatani (on-farm) sampai aspek hilir kegiatan diluar usahatani (off-farm). Pada tahun 2017 jumlah produksi jambu biji di Kabupaten Kendal sebanyak 22.255 ton dan merupakan sentra produksi terbesar di Jawa Tengah. Salah satu desa sentra produksi jambu biji di Kendal adalah Desa Tamanrejo dengan area pembudidayaan seluas 40 ha dan merupakan yang terluas di Kecamatan Sukorejo, Kecamatan dengan area pembudidayaan terluas di Kabupaten Kendal. Masalah yang dihadapi petani jambu biji di Desa Tamanrejo adalah meningkatnya jumlah produksi jambu biji secara signifikan di setiap tahunnya dari tahun 2008-2016 di Jawa Tengah. Peningkatan penawaran di pasar berpengaruh terhadap penurunan harga beli jambu biji dari petani. Harga jambu biji pernah mencapai Rp250/kg di tahun 2016 dan Rp350/kg di 2017 hingga merugikan petani jambu biji. Berdasarkan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk merumuskan strategi pengembangan usahatani jambu getas merah di Desa Tamanrejo. Penelitian ini dilakukan di Desa Tamanrejo dengan pendekatan kualitatif. Data yang digunakan terdiri dari data primer dan sekunder. Penentuan responden dilakukan dengan sengaja (purposive). Data primer diperoleh dengan pengamatan, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan dan data statistik. Data dianalisis dengan Internal factor evaluation (IFE), Eksternal factor evaluation (EFE), matriks Strenghts, Weaknesses, Opportunities, and Threats (SWOT), dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Hasil analisis IFE dan EFE menunjukan nilai tertimbang sebesar 2,4811 dan 2,1218 yang artinya usahatani jambu biji di Desa Tamanrejo memiliki posisi internal dan eksternal yang cukup lemah. Faktor kekuatan utama adalah keadaan alam yang cocok untuk pembudidayan jambu biji dengan nilai tertimbang sebesar 0.3655 dan kelemahan utama adalah buruknya perencaanaan produksi dengan nilai tertimbang sebesar 0,1464. Peluang utamanya adalah prospek pasar yang masih terbuka dengan nilai tertimbang sebesar 0,1033. Ancaman utamanya adalah pesaing usaha sejenis dengan nilai tertimbang sebesar 0,3448. Dari analisis matriks SWOT memperoleh lima alternatif strategi pengembangan usahatani jambu biji di Desa Tamanrejo. Hasil analisis QSPM diperoleh prioritas pertama alternatif strategi yang bisa diterapkan oleh pelaku usahatani jambu biji di Desa Tamanrejo adalah penjadwalan masa panen.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Strategi Pengembangan, Usahatani Jambu Biji, Analisis SWOT
Subjects: H Social Sciences > HC Economic History and Conditions > Home Industry
H Social Sciences > HC Economic History and Conditions > Home Industry
Fakultas: Fakultas Ekonomi > Pendidikan Ekonomi, S1
Depositing User: budi Budi santoso perpustakaan
Date Deposited: 14 Apr 2020 12:23
Last Modified: 14 Apr 2020 12:23
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/35728

Actions (login required)

View Item View Item