UNGKAPAN-UNGKAPAN DALAM TRADISI BEGALAN DI DESA PURWASABA KECAMATAN MANDIRAJA KABUPATEN BANJARNEGARA (KAJIAN ETNOLINGUISTIK)


Fenty Ferawati , 2601415038 (2019) UNGKAPAN-UNGKAPAN DALAM TRADISI BEGALAN DI DESA PURWASABA KECAMATAN MANDIRAJA KABUPATEN BANJARNEGARA (KAJIAN ETNOLINGUISTIK). Under Graduates thesis, UNNES.

[thumbnail of UNGKAPAN-UNGKAPAN DALAM TRADISI BEGALAN DI DESA PURWASABA KECAMATAN MANDIRAJA KABUPATEN BANJARNEGARA (KAJIAN ETNOLINGUISTIK)]
Preview
PDF (UNGKAPAN-UNGKAPAN DALAM TRADISI BEGALAN DI DESA PURWASABA KECAMATAN MANDIRAJA KABUPATEN BANJARNEGARA (KAJIAN ETNOLINGUISTIK)) - Published Version
Download (715kB) | Preview

Abstract

Begalan merupakan budaya adat warisan leluhur di Eks Karesidenan Banyumas yang harus dilestarikan sehingga dapat memperkuat identitas bangsa. Begalan yang dimaksud bukanlah perampokan pada umumnya berupa harta benda, namun mbegal bajang sawane kaki nini penganten. Perkembangan tradisi begalan saat ini kurang mendapat perhatian dari masyarakat. Padahal sangat penting mengetahui makna dari setiap tradisi yang ada di masyarakat. Oleh karena itu, perlu diketahui bentuk ungkapan, makna kultural, dan fungsi ungkapan dalam tradisi begalan. Masalah yang dibahas dalam penenlitian ini adalah: (1) Bagaimana bentuk ungkapan dalam tradisi begalan di Desa Purwasaba Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara?, (2) Bagaimana makna ungkapan dalam tradisi begalan di Desa Purwasaba Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara?, (3) Bagaimana fungsi ungkapan dalm tradisi begalan di Desa Purwasaba Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) deskripsi bentuk ungkapan dalam tradisi begalan di Desa Purwasaba Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara, (2) deskripsi makna ungkapan dalam tradisi begalan di Desa Purwasaba Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara, (3) deskripsi fungsi ungkapan dalm tradisi begalan di Desa Purwasaba Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara. Metode yang diguanakan dalam penelitian ini adalah pendekatan metodologis yaitu deskriptif kualitatif, dan pendekatan teoretis yaitu etnolinguistik. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, observasi, dan wawancara beserta teknik-tekniknya. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan metode analisis isi (content analysis). Dalam penelitian ini, data disajikan dengan metode informal. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa: bentuk ungkapan dalam tradisi begalan di Desa Purwasaba Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara yaitu berbentuk kata, frasa, dan kalimat. (1) bentuk satuan lingual yang berwujud kata yaitu kata monomorfemis berkategori verba, berkategori nomina, (2) bentuk satuan lingual berwujud frasa yaitu frasa eksosentrik dan frasa endosentrik, berkategori preposisional, dan adjektival, dan (3) bentuk satuan lingual berwujud kalimat yaitu berkategori kalimat majemuk. Berdasarkan maknanya, ungkapan dalam tradisi begalan mengandung makna kultural, yaitu makna yang sesuai dengan konteks budayanya, yang berisi nasihat untuk kedua mempelai pengantin dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Berdasarkan fungsinya, ungkapan dalam tradisi begalan berfungsi untuk menyatakan sesuatu, yaitu sifat seseorang: tumanjat gunung temurun jurang, apu,dan ian, mengejek: ngayawara, dan gemagus ora becus, dan memberi nasihat: kaya layah lan muthu, gambir, kusan, tampah, canthor, mbatan, pedhang wlira, irig, sorok, cengkir, dan beras kuning.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: bentuk ungkapan, makna kultural, fungsi ungkapan, tradisi begalan, etnolinguistik
Subjects: P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Javanese Language and Literature
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa (S1)
Depositing User: indah tri pujiati
Date Deposited: 28 Mar 2020 12:40
Last Modified: 28 Mar 2020 12:40
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/35370

Actions (login required)

View Item View Item