TRADISI NYADRAN DI DESA NGASEM KECAMATAN BATEALIT KABUPATEN JEPARA


Iin Afriani , 2601415025 (2019) TRADISI NYADRAN DI DESA NGASEM KECAMATAN BATEALIT KABUPATEN JEPARA. Under Graduates thesis, UNNES.

[thumbnail of TRADISI NYADRAN DI DESA NGASEM KECAMATAN BATEALIT KABUPATEN JEPARA]
Preview
PDF (TRADISI NYADRAN DI DESA NGASEM KECAMATAN BATEALIT KABUPATEN JEPARA) - Published Version
Download (476kB) | Preview

Abstract

Nyadran merupakan suatu tradisi yang turun temurun dari generasi ke generasi selanjutnya, kegiatan tradisi nyadran merupakan pembersihan makam leluhur dan melaksanakan doa bersama. Nyadran di Desa Ngasem ini ada sebuah keunikannya tersendiri yaitu dengan adanya pertunjukan sebuah joged. Joged yang dimaksud dalam tradisi ini merupakan bukan sebuah tarian pada umumnya, melainkan bentuk dari serangkaian prosesi dalam tradisi dan juga bentuk penghormatan leluhur desa yang diaplikasikan dalam bentuk tarian yang lebih dikenal masyarakat dengan sebutan joged. Tradisi nyadran di Desa Ngasem dilaksanakan setiap tahunnya pada bulan Dzulqoidah dan bertepatan pada hari minggu pon. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana bentuk tradisi nyadran di Desa Ngasem Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara dan apa fungsi dan makna tradisi nyadran di Desa Ngasem Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui bentuk tradisi nyadran di Desa Ngasem Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara dan untuk mengetahui fungsi dan makna tradisi nyadran di Desa Ngasem Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan folklor. Sedangkan teknik yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah terdapat bentuk, fungsi, dan makna dalam tradisi nyadran. Bentuk tradisi nyadran merupakan serangkaian dari prosesi, tradisi, dan ritual. Prosesi tersebut diantaranya bersih-bersih, pengajian, selamatan, nyadran, dan acara hiburan. Tradisi nyadran mempunyai fungsi bagi masyarakat sebagai fungsi sosial, fungsi religi, fungsi pendidikan, melestarikan kebudayaan, dan berfungsi sebagai hiburan. Selain itu simbol dan makna tersebut bisa didapatkan pada kembang boreh, kembang telon, kemenyan, nasi pincuk dan jajan pasar. Berdasarkan hasil simpulan terdapat beberapa saran bagi masyarakat supaya tradisi nyadran ini tetap dipertahankan agar tidak dilupakan dan juga tradisi ini bisa untuk melestarikan kebudayaan lokal.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Bentuk, Fungsi, Makna, Tradisi Nyadran
Subjects: P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Javanese Language and Literature
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa (S1)
Depositing User: indah tri pujiati
Date Deposited: 27 Mar 2020 15:57
Last Modified: 27 Mar 2020 15:57
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/35360

Actions (login required)

View Item View Item