KARYA TARI UNGGULAN SANGGAR WISANGGENI DALAM UPAYA MEMPERTAHANKAN KESENIAN BANYUMASAN DI ERA MILENIAL
Fitria Dwi Rakhmawati , 2501414147 (2019) KARYA TARI UNGGULAN SANGGAR WISANGGENI DALAM UPAYA MEMPERTAHANKAN KESENIAN BANYUMASAN DI ERA MILENIAL. Under Graduates thesis, UNNES.
Preview |
PDF (KARYA TARI UNGGULAN SANGGAR WISANGGENI DALAM UPAYA MEMPERTAHANKAN KESENIAN BANYUMASAN DI ERA MILENIAL)
- Published Version
Download (1MB) | Preview |
Abstract
Keberadaan Sanggar Wisanggeni Kabupaten Purbalingga yang masih eksis atau lestari dan bahkan semakin berkembang sampai sekarang dipengaruhi oleh karya tari unggulan yang sering digunakan untuk pementasan. Karya tari unggulannya yaitu Tari Lenggasor yang didukung dengan penghargaan yang diperoleh pada tahun 2012 sebagai Juara I Tari Unggulan Tingkat Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan Garap Tari Lenggasor serta mengetahui dan mendeskripsikan Upaya Sanggar Wisanggeni Kabupaten Purbalingga dalam Mempertahankan Kesenian Banyumasan Di Era Milenial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Emik Etik. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi serta teknik keabsahan data diperiksa dengan metode triangulasi sumber. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Garap Tari Lenggasor terbagi terdiri dari: ide garap, Eksplorasi, Improvisasi, Komposisi. Ide garap terinspirasi dari karya tari pertama dibuat yaitu tari Ngoser dengan menghadirkan suasana riang gembira dan rasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Eksplorasi gerak berdasarkan tari Lengger Banyumasan yang dikembangkan menjadi gerak patah-patah dengan menggunakan tari Banyumas putra gagah yaitu tari Baladewa. Improvisasi, menggabung-gabungkan gerak sehingga menjadi gerak yang utuh. Komposisi gerak dari hasil dari komunikasi koreografer dengan lingkungan sekitarnya sehingga terciptalah karya tari Lenggasor. Upaya mempertahankan Kesenian Banyumasan di era milenial dilakukan melalui tiga tahap yaitu melalui pelatihan tari di Sanggar Wisanggeni, pementasan-pementasan Tari Lenggasor, dan upaya pengembangan dilakukan melalui pengembangan manajemen, sarana dan prasarana, gerak, dan tata busana. Saran dari peneliti adalah lebih memperhatikan dunia luar dengan segala perkembangan yang terjadi tetapi tidak meninggalkan tradisi Kesenian Banyumasan yang sesungguhnya serta saling toleransi kepada sesama untuk mempertahankan suatu kesenian agar tetap lestari dan dapat dinikmati para penerus generasi bangsa yang akan datang.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tari, Sanggar Wisanggeni, Milenial |
Subjects: | N Fine Arts > NL Theater and Dance |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik, S1 (Pendidikan Seni Tari) |
Depositing User: | budi Budi santoso perpustakaan |
Date Deposited: | 13 Mar 2020 12:42 |
Last Modified: | 13 Mar 2020 12:42 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/35239 |
Actions (login required)
View Item |