INTERAKSI DAN PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA PASCA KONFLIK ANTARSUKU
DIDI SUSANTO, 0301614001 (2019) INTERAKSI DAN PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA PASCA KONFLIK ANTARSUKU. Doctoral thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (6MB) | Preview |
Abstract
Susanto, Didi. 2018 “Interaksi dan Perubahan Sosial Budaya Pasca Konflik Antar Suku di Sampit Kalimantan Tengah (kasus kerusuhan Antara Suku Dayak dan Suku Madura). Disertasi. Program Studi Pendidikan IPS. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Semarang. Promotor Prof. Tri Marhaeni Pudji Astuti, M.Hum, Kopromotor Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd, Anggota Promotor, Moh Yasir Alimi S.Ag., M.A., Ph.D. Kata Kunci: Interaksi, Perubahan Sosial Budaya, Konflik Suku Penelitian ini bertujuan mengkaji interaksi dan perubahan sosial budaya Pasca konflik di Sampit, meliputi bentuk interaksi sosial antara suku Dayak dan suku Madura, proses sosial dan faktor yang mempengaruhi interaksi sosial pasca konflik, juga upaya masyarakat suku Dayak dan suku Madura dalam menjaga keharmonisan, serta mengkaji perubahan sosial budaya masyarakat pasca konflik antara suku dayak dan suku Madura di Sampit kalimantan tengah. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data dan sumber data penelitian ini diperoleh melalui sumber primer dan sumber sekunder, tehnik pengumpulan data melalui tehnik observasi, tehnik wawancara dan tehnik dokumentasi. Penelitian ini mengunakan tehnik analisis data dengan model interaktif berupa reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan serta verifikasi. Hasil penelitian menemukan bahwa pada awalnya warga suku Dayak menyimpan rasa khawatir bahwa sikap dan perilaku penyebab konflik pada warga suku Madura korban konflik akan kembali, tetapi pada kenyataanya kehidupan orang Madura yang dulu eksklusif dan tertutup sudah mereka tinggalkan baik karena kesadaran pentingnya interaksi dan komunikasi, maupun karena adanya kesepakatan dan perjanjian damai “dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung” yang disepakati oleh kedua belah pihak. Warga suku Madura yang berada di Sampit terbagi menjadi dua kelompok, pertama adalah warga suku madura keturunan yang lahir dan besar di Sampit, kedua adalah warga Madura pendatang. Sebagian besar warga madura yang lahir dan besar di Sampit telah mampu beradaptasi, berasimilasi dan berakulturasi dengan kehidupan orang Dayak, berbeda dengan warga Madura pendatang mereka inilah yang seringkali membuat pandangan orang Dayak terhadap orang Madura menjadi negatif. Interaksi antar suku Dayak dan Madura pada beberapa daerah di Sampit menunjukan seakan-akan tidak pernah terjadi konflik, tetapi faktor identitas masih sangat sensitif jika melibatkan orang suku Dayak dan suku Madura. Pemahaman falsafah “Huma Betang” yang semakin baik merubah cara pendang dan kehidupan sosial budaya orang Madura baik perekonomian, peran dalam masyarakat, status sosial, kebiasaan, pola pikir serta pendidikannya.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Interaksi, Perubahan Sosial Budaya, Konflik Suku |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Fakultas: | Pasca Sarjana > Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, S3 |
Depositing User: | A.Md Angga Rizky Purwandra |
Date Deposited: | 09 Mar 2020 14:32 |
Last Modified: | 22 Oct 2020 03:21 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/35172 |
Actions (login required)
View Item |