Analisis Jenis dan Fungsi Klausa Bawahan dalam Roman Le Petit Prince karya Antoine de Saint-Exupery.


Widiyono, 2314000024 (2005) Analisis Jenis dan Fungsi Klausa Bawahan dalam Roman Le Petit Prince karya Antoine de Saint-Exupery. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Analisis Jenis dan Fungsi Klausa Bawahan dalam Roman Le Petit Prince karya Antoine de Saint-Exupery.]
Preview
PDF (Analisis Jenis dan Fungsi Klausa Bawahan dalam Roman Le Petit Prince karya Antoine de Saint-Exupery.) - Published Version
Download (376kB) | Preview

Abstract

Bahasa merupakan alat komunikasi yang berperan sangat penting dalam kehidupan manusia. Manusia berkomunikasi melalui bahasa dengan cara menulis atau berbicara dalam bentuk kalimat. Berdasar jumlah klausanya, kalimat dibagi atas kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih. Ada dua cara untuk menghubungkan klausa dalam sebuah kalimat majemuk, yaitu dengan koordinasi dan subordinasi. Hubungan subordinasi menggabungkan dua klausa atau lebih yang salah satu klausanya menjadi bagian dari klausa yang lain. Klausa yang menjadi konstituen klausa lain disebut dengan klausa bawahan. Klausa bawahan mempunyai jenis dan fungsi yang berbeda. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah mengenai jenis dan fungsi klausa bawahan dalam roman Le Petit Prince karya Antoine de Saint-Exupéry. Tujuannya adalah untuk mengetahui jenis dan fungsi klausa bawahan yang terdapat dalam roman tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Roman Le Petit Prince digunakan sebagai sumber data. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah teknik pustaka. Teknik pilah unsur penentu (PUP) dengan alatnya daya pilah pragmatis dipakai sebagai teknik untuk menganaliis data Dalam sumber data ditemukan 103 klimat yang menngandung klaua bawahan. Dari hasil analisis, berdasarkan jenisnya ditemukan klausa bawahan yang paling banyak digunakan adalah klausa bawahan keterangan konjungtif, yaitu sebanyak 159 data (39,06%), sedangkan yang lainnya, klausa bawahan pelengkap konjungtif sebanyak 84 data (20,63), klausa bawahan pelengkap interogatif sebanyak 23 data (5,65%), klausa bawahan relatif determinatif sebanyak 116 data (28,50%), klausa bawahan relatif apositif sebanyak 13 data (3,19%), dan klausa keterangan dalam bentuk participe sebanyak 12 data (2,70%). Berdasarkan fungsinya, klausa bawahan yang paling banyak dipakai adalah klausa bawahan relatif determinatif yang berfungsi sebagai pelengkap nomina sebanyak 101 data (24,81%), sedangkan yang lainnya, klausa bawahan pelengkap konjungtif yang berfungsi sebagai subjek sebanyak 20 data (4,91) dan objek sebanyak 64 data (15,72%), klausa bawahan relatif determinatif yang berfungsi sebagai pelengkap pronomina sebanyak 15 data (3,8%), klausa bawahan relatif apositif yang berfungsi sebagai pelengkap nomina sebanyak 10 data (2,45%) dan pelengkap pronomina sebanyak tiga data (0,73%), klausa bawahan keterangan konjungtif yang berfungsi sebagai keterangan waktu sebanyak 47 data (11,52%), keterangan sebab sebanyak 24 data (5,89%), keterangan tujuan sebanyak lima data (1,22%), keterangan akibat sebanyak delapan data viii (1,96%), keterangan pertentangan sebanyak dua data (0,49%), keterangan syarat sebanyak 56 data (13,75%), dan keterangan perbandingan sebanyak 17 data (4,17%), klausa bawahan keterangan dalam bentuk participe yang berfungsi sebagai keterangan waktu sebanyak tujuh data (1,71%) dan keterangan sebab sebanyak lima data (1,22%).

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: jenis, fungsi klausa bawahan
Subjects: P Language and Literature > PQ Romance literatures
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Sastra Perancis (S1)
Depositing User: Users 98 not found.
Date Deposited: 19 Aug 2011 01:11
Last Modified: 19 Aug 2011 01:12
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/3514

Actions (login required)

View Item View Item