Penerjemahan Kalimat Hipotesis Bahasa Prancis ke dalam Bahasa Indonesia.
Dini Puspasari Nur Fuad, 2301401010 (2006) Penerjemahan Kalimat Hipotesis Bahasa Prancis ke dalam Bahasa Indonesia. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (Penerjemahan Kalimat Hipotesis Bahasa Prancis ke dalam Bahasa Indonesia.)
- Published Version
Download (72kB) | Preview |
Abstract
Dalam penelitian ini, penulis membahas penerjemahan kalimat hipotesis bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia. Kalimat hipotesis adalah kalimat yang menunjukkan suatu kejadian yang bukan merupakan kenyataan, tetapi hanya sebagai suatu kemungkinan. Kalimat hipotesis bahasa Prancis diungkapkan secara gramatikal dengan menggunakan modus dan kala tertentu, sedangkan kalimat hipotesis bahasa Indonesia diungkapkan secara leksikal, karena kaidah bahasa Indonesia tidak mengenal adanya penafsiran verba. Dalam bahasa Indonesia, kalimat hipotesis bahasa Prancis diterjemahkan menjadi kalimat bermakna syarat dan kalimat bermakna pengandaian. Permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah mengenai penerjemahan, konjungsi dan prosedur penerjemahan pada kalimat bermakna syarat dan kalimat bermakna pengandaian. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penerjemahan, konjungsi dan prosedur penerjemahan pada kalimat bermakna syarat dan kalimat bermakna pengandaian. Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi tentang penerjemahan kalimat hipotesis bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif melalui kajian pustaka. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas: Lettres Persanes (Montesquieu) ‘Surat-surat dari Persia’ (Okke Zaimar dan Kooshendrati Hutapea), La Chute (Albert Camus) ‘Jatuh’ (Anditya P.), Candide (Voltaire) ‘Candide’ (Ida Sundari Husen) dan kumpulan cerpen karya Guy de Maupassant yang diperoleh dari internet dan diterjemahkan oleh Ida Sundari Husen dkk. dengan judul ‘Mademioselle Fifi’. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik Pilah Unsur Penentu. Dalam korpus data ditemukan 65 kalimat hipotesis. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa: kalimat hipotesis tipe pertama, 92,9% (13 kalimat) bermakna syarat dan 7,1% (satu kalimat) bermakna pengandaian. Kalimat hipotesis tipe kedua, 24,3% (sembilan kalimat) bermakna syarat dan 75,7% (28 kalimat) bermakna pengandaian. Kalimat hipotesis tipe ketiga, 100% (14 kalimat), bermakna pengandaian. Konjungsi si dalam kalimat hipotesis bahasa Prancis pada korpus data, diterjemahkan menjadi: ‘kalau’, ‘jika’, ‘jikalau pun’, ‘apabila’, ‘bila’, ‘seandainya’, ‘seandainya pun’ dan ‘andai’. Kalimat bermakna syarat dan kalimat bermakna pengandaian tidak dapat ditentukan dengan hanya dilihat konjungsi yang digunakan, tetapi juga dilihat dari konteks kalimatnya. Analisis metode penerjemahan menunjukkan bahwa, pada klausa bawahan, prosedur penerjemahan yang sering digunakan adalah kesejajaran bentuk. Adapun pada klausa atasan, prosedur penerjemahan yang sering digunakan adalah pergeseran tataran dan pergeseran tingkatan.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | penerjemahan, kalimat hipotesis |
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Sastra Perancis (S1) |
Depositing User: | Users 98 not found. |
Date Deposited: | 18 Aug 2011 06:52 |
Last Modified: | 18 Aug 2011 06:52 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/3501 |
Actions (login required)
View Item |